Kamis, 29 Mei 2014

Rahasia Komitmen


Salam saya buat saudara pendengar, kiranya berkat Tuhan tercurah buat saudara. Kesempatan kali ini saya ingin membagikan apa yang menjadi pemikiran Tuhan tatkala Ia mengatakan, "Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit, oleh karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian," Matius 9:38. Saudara terkasih, apa yang Tuhan nyatakan merupakan jawaban sekaligus permintaan, karena jika kita berbicara tentang tuaian jiwa-jiwa, maka harus ada orang yang menjadi penuainya, dan permasalahannya adalah bahwa ladang Tuhan selalu kekurangan para penuai. Kita sering berdoa meminta pekerja untuk tuaian, namun kita juga harus menjawab pemikiran Tuhan ini.

Saya seringkali merasa kekurangan orang-orang yang berkualitas untuk dapat diajak bersama-sama menuai jiwa-jiwa yang terhilang. Semakin saya renungkan, ternyata hal ini bukan pemikiran saya semata-mata, melainkan pemikiran Tuhan, buktinya firman Tuhan mengatakan, mata Tuhan menjelajah keseluruh bumi, dan mencari orang yang bersungguh hati, untuk Ia melimpahkan kekuatan-Nya (2 Tawarikh 16:9). Saya begitu sedih mendapati sangat sedikit orang yang hatinya terbakar oleh kasih kepada Tuhannya, dan mau memberi diri dipakai sebagai alat di tangan Tuhan. Saya menemukan jawaban yang sebenarnya sederhana, mengapa orang percaya tidak dapat dipakai maksimal sebagai penuai, ternyata karena mereka tidak mempunyai fokus yang benar. Kekristenan yang sejati adalah memindahkan fokus dari diri sendiri kepada Tuhan dan sesama. Orang-orang yang mau memindahkan fokusnya kepada Tuhan, adalah mereka yang mengasihi Tuhan lebih daripada diri sendiri dan segalanya. Mereka memiliki rahasia komitmen ilahi yang membuat mereka dapat menanggapi penggilan pelayanan.

Saudaraku, kita pernah membaca di dalam Injil Lukas 17 tentang 10 orang kusta yang disembuhkan Tuhan Yesus, namun yang kembali untuk mengucapkan terima kasih dan mau melayani hanya satu orang saja. Adakah saudara adalah yang satu orang itu ataukah termasuk golongan yang sembilan orang? Pilihan saudara akan menandai kualitas hati saudara.

Saya ingin menceritakan kisah sejati tentang seorang pria Inggris yang lahir di abad ke-19, yang kemudian dunia mengenalnya sebagai Rasul Afrika. Dialah David Livingstone, seorang yang hatinya dan fokus hidupnya dipersembahkan hanya untuk Tuhannya. Saya merasa begitu terhormat jika dapat menceritakan betapa ia memiliki rahasia komitmen yang menjadikannya seorang yang luar biasa di tangan Tuhan. Jika saudara membaca biografinya, saudara akan kagum dengan kesungguhan hatinya. David rela meninggalkan segala-galanya, bahkan harus terpisah dari isteri dan anak-anak yang sangat ia kasihi, demi melayani jiwa-jiwa yang terhilang di belantara Afrika yang ganas pada abad 19. Seluruh hidupnya ia persembahkan demi cintanya kepada Tuhannya dan kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Misinya adalah melihat ribuan desa di Afrika datang kepada Yesus. Ia mengalami berbagai kesukaran dan penderitaan, penyakit malaria yang ganas, binatang buas, dan alam Afrika yang masih hutan belantara. Meski seringkali ia mengalami kesepian, terpisah dari peradaban, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk memenuhi panggilan pelayanan yang diberikan Tuhan kepadanya. Sampai habis seluruh jiwa raganya, ia bahkan harus kehilangan istri dan anaknya. Satu tangannya lunglai akibat terkaman singa. Satu telinganya tuli karena demam, dan satu matanya buta akibat tertimpa pohon di hutan. Namun ia didapati setia sampai akhir hidupnya, meninggal dalam usia tua dan lemah, di atas kedua lututnya sedang berdoa untuk kebangunan rohani di Afrika.

Saudara terkasih, jika saya menceritakan kisah ini, hati saya selalu diliputi kobaran api yang luar biasa dan kekaguman tentang seorang yang begitu memiliki komitmen kepada Tuhannya. Saudara, jika kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita tidak akan dapat berdoa seperti yang pernah diucapkan David, doa yang akan membuat kita yang mengucapkan kata-kata itu seperti melekat ditenggorokan kita, doa yang dikenal sebagai Doa Rangkap Tiga. Begini doanya,

“Tuhan utuslah aku ke mana saja Engkau mau, hanya sertailah aku.
Letakkan beban apa saja atasku, hanya topanglah aku.
Putuskan ikatan apa saja dariku, kecuali ikatan yang mengikatku kepada pelayanan-Mu dan kepada hati-Mu.”

Saudaraku, kita dapat melihat betapa kekuatan Allah ditumpahkan kepada seorang David Livingstone, yang memiliki komitmen yang luar biasa oleh karena satu janji dari Tuhan, “Ketahuilah Aku menyertai engkau sampai kesudahan zaman.”

David telah menyelesaikan panggilan pelayanannya, dan saya dapat merasakan betapa saat ini dia bersorak-sorak bersama para malaikat di surga, oleh karena tuaian yang besar terjadi atas Afrika, melalui tongkat estafet yang telah diserahkan kepada setiap orang yang mau menanggapi panggilan yang mulia dari surga. Betapa hati saya selalu terbakar oleh api Tuhan, jika melihat bagaimana KKR-KKR Reinhard Bonnke di Afrika selalu menjarah jutaan jiwa, dan banyak lagi kegerakan terjadi di benua tersebut.

Saudara terkasih, hari ini juga, melalui siaran ini, penggilan yang sama tetap terdengar, adakah saudara orangnya? Tuhan Yesus memberikan perintah di dalam Matius 28:19-20, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Jika hati saudara saat ini terbakar oleh api yang kudus, mari biarkan belas kasihan jiwa-jiwa membawa saudara melangkah menuai jiwa-jiwa yang terhilang. Serahkanlah hati dan hidupmu, biarkanlah Allah yang empunya tuaian mempekerjakan saudara. Ladang sudah menguning, berapa banyak jiwa-jiwa yang setiap hari membutuhkan lawatan Allah. Mereka terhilang, tertindas dan terluka oleh karena dosa. Berjuta-juta jiwa dibelenggu dosa, korban free sex, narkoba, perceraian, perselingkuhan, anak-anak muda yang terhilang, orang-orang yang tengah mengalami depresi dan ingin bunuh diri. Saudaraku, dengarkan panggilan-Nya, biarkan Dia memakai saudara menjadi alat kasih-Nya, maka saudara akan merasakan sukacita, kebahagiaan yang tidak terkira ketika saudara mau bekerja di ladang-Nya. Saya amat berbahagia menanggapi amanat agung-Nya, dan Tuhan membawa saya kepada jiwa-jiwa yang terhilang setiap hari, untuk saya bawa mereka kepada Tuhan Yesus. Apa yang yang saudara investasikan bagi kerajaan surga tidak akan pernah sia-sia, setiap doa, pemikiran, tenaga dan uang saudara menjadi berkat yang kekal bagi setiap jiwa yang menerimanya.

Mari saya mengajak saudara melayani Tuhan. Di manapun saudara ditempatkan, di situ ada jiwa-jiwa yang membutuhkan kasih Kristus, saudara akan diurapi dan dipakai-Nya untuk menuai jiwa-jiwa. Haleluya.

Saudaraku, pelayanan saudara adalah sebuah pernyataan ketaatan akan Amanat Agung yang Tuhan berikan, Tuhan memberi perintah dan saudara harus menaati dengan kasih. Orang-orang yang melayani adalah mereka yang hidupnya dipenuhi kasih akan Tuhannya. Melalui pelayanan saudara, apapun yang saudara lakukan, tidak ada yang terlalu kecil, semua begitu berarti buat setiap jiwa yang membutuhkan. Pengabdian saudara akan bernilai kekal dan mulia, dan Tuhan akan memperhitungkan setiap persembahan hidup saudara. Mari kita berdoa,

Bapa, di surga, kami bersyukur akan kehidupan yang Engkau berikan, suatu kesempatan untuk hidup bagi-Mu. Sekarang saudaraku ini mau mempersembahkan hati dan hidupnya untuk Engkau pakai menjadi alat kasih-Mu. Pakailah dan urapilah dia untuk pekerjaan-Mu yang mulia, menjamah setiap hati dengan kasih-Mu, dan melayani yang terhilang dari hadapan-Mu, memulihkan yang terluka, membangkitkan yang letih lesu dan berbeban berat. Kiranya kuasa Roh Kudus-Mu tercurah dan memperlengkapi saudaraku ini. Terima kasih Bapa, untuk kekuatan yang Engkau berikan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Saudara pendengar, Tuhan begitu senang dengan respon yang saudara berikan, biarlah doa saudara tadi menjadi dupa yang harum di hadapan-Nya, dan lihatlah bagaimana saudara akan merasa sangat berguna dan diberkati dengan apa yang akan saudara lakukan. Ingatlah selalu, saya akan selalu bersama dengan saudara dalam doa dan pelayanan kepada Tuhan. Sampai jumpa, berkat Tuhan buat saudara.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar