Jumat, 23 Mei 2014

Korban Modernisme


Shalom saudaraku yang dikasihi Tuhan, saya berharap semoga jiwa saudara dipenuhi dengan damai sejahtera. Jangan biarkan masalah mengambil damai di hati saudara. Mari kita memperhatikan sejenak, apakah kehidupan kita sudah berkenan kepada Allah. Arus dunia semakin kuat untuk menghanyutkan siapa saja yang hatinya menjauh dari Tuhan. Jika saudara tidak mempunyai ketertarikan akan Allah, saudara akan dengan mudahnya tertawan dan terhanyut oleh dunia. Firman Tuhan mengatakan di dalam Lukas 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” Dan 1 Petrus 4:3 berkata, “Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.”

Saudaraku, kita hidup di zaman yang paling akhir di mana dunia semakin terhilang secara moral dan bumi yang kita pijak semakin usang. Dunia dengan segala hawa nafsunya yang menyesatkan benar-benar akan segera berakhir. Mau tidak mau, sadar atau tidak saudara dan saya sedang menuju pada masa di mana nubuat tentang zaman akhir digenapi satu persatu. Saya memperhatikan bahwa benar manusia modern saat ini hidup seperti pada zaman Nuh, mereka makan dan minum, kawin-mengawinkan dan sangat sedikit yang mencari Allah. Jika kita melihat tayangan infotainment, beritanya selalu tentang kesibukan kawin-mengawin, gonta-ganti pacar, perceraian atau perselingkuhan. Kemudian, begitu banyak orang mengejar makanan sampai ke tempat yang jauh untuk memuaskan keinginan daging. Banyak orang mengalami lapar mata, tidak mempunyai penguasaan diri, selalu ingin menghamburkan uang, bahkan tidak sedikit orang yang terlibat utang kartu kredit oleh karena gaya hidup modern yang mereka ikuti. Banyak orang yang meniru penampilan dan gaya hidup para selebriti agar mereka tampak memikat.

Apa yang Tuhan katakan tentang manusia di zaman ini? Mari kita membaca dari 2 Timotius 3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orangtua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang. Saudaraku, semua itu kita saksikan setiap hari di depan mata kita. Saya sering memberikan konseling kepada orang yang terlilit utang kartu kredit. Seorang anak muda yang belum lama bekerja dapat mempunyai banyak kartu kredit dan tidak dapat menguasai diri menggunakannya, padahal ia tidak dapat membayar tagihannya. Orang tuanya begitu tertekan dan stres karena seringkali menerima teror telepon dan ancaman dari debt collector. Saudara bayangkan, betapa menyedihkan kehidupan seperti ini. Sering juga saya menyaksikan orang tiba-tiba pindah rumah karena melarikan diri dari tagihan utang bank. Hal inipun terjadi karena mereka meminjam tanpa dapat mengembalikan uang dan bunganya. Kehidupan yang boros dan gaya hidup foya-foya adalah identitas yang ditunjukkan orang-orang yang menjadi korban modernisme. Saya begitu prihatin karena menyaksikan generasi muda terhilang dalam hawa nafsu dunia, menjadi sahabat dunia yang berarti menjadi musuh Allah. Begitu banyak anak muda yang tidak memiliki daya tahan hidup dan jauh dari mental pejuang, karena mereka menjalani kehidupan yang serba instan dan serba enak. Saudara terkasih, kesempatan kali ini biarlah saudara melihat kepada hidup saudara, apakah kehidupan saudara sedang mengikuti tren dunia ini yang sedang menuju kehancuran? Sadarlah bahwa saudara sedang terbawa arus dunia yang menentang pengenalan akan Allah, mereka tidak akan mempedulikan agama dan Tuhan, mulut mereka mengakui Tuhan tetapi hati mereka jauh dari-Nya. Kehidupan anak-anak muda menjadi tanpa kendali, rumah-rumah kos sudah menjadi tempat mesum seks bebas, mereka cenderung memberontak pada nasihat orang tua. Saudara bisa bayangkan betapa mengerikan kehidupan ini.

Paulus berkata di dalam Roma 13:13, Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Secara khusus saya ingin memberi peringatan kepada orang-orang muda, jangan menentang Tuhan dengan gaya hidup modernisme saudara. Saya seringkali dibangunkan Tuhan untuk bersyafaat bagi dunia yang terhilang, saya dapat merasakan beban yang begitu besar di hati Tuhan untuk menyelamatkan dunia. Jika saudara sedang terhilang di dalam kegelapan saya ingin mengajak saudara untuk melihat Yesus yang adalah terang dunia, Dia adalah alfa dan omega, yang awal dan yang akhir. Satu hari kelak Dia akan datang untuk menjemput orang-orang yang hidupnya semakin dikuduskan di dalam ketaatan dan tidak terbawa arus dunia yang penuh kesia-siaan. Hari ini jika saudara mendengar panggilan itu, jangan keraskan hati saudara. Untuk apa saudara hidup kalau hanya sebentar dan kemudian saudara terhilang dari hadapan Tuhan selama-lamanya. Yesus sudah menebus hidup saudara, serahkanlah diri saudara sebelum terlambat.

1 Petrus 5:8 berkata, Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Sadar dan berjaga-jaga adalah bagian saudara dan saya, agar kita tidak terkena tipu daya si jahat yang selalu berusaha mengalihkan perhatian untuk hidup mengikuti arus dunia. Dan setiap orang yang mengikuti arus dunia menjadi sasaran dari si jahat. Kiranya hati saudara dipenuhi oleh keinginan surgawi, sehingga saudara hidup dengan tidak mengikuti pola hidup dunia, yang selalu mengejar prestise, glamour dan pesta pora. Kehidupan saudara akan menjadi berarti bila saudara bersama Tuhan memberkati banyak orang yang belum beruntung dan membutuhkan pertolongan. Baik tenaga, pikiran dan uang saudara dapat saudara investasikan bagi kemuliaan Tuhan. Kiranya Roh Kudus menolong saudara menghidupi kebenaran ini. Amin. Mari kita berdoa.

Bapa surgawi, kami datang kepada-Mu, merendahkan diri. Biarlah firman-Mu memberikan kelepasan dan pengertian akan hidup yang berkenan kepada-Mu ya Tuhan. Aku berdoa untuk saudaraku, kiranya Roh Kudus membimbing dan memberikan terus takut akan Tuhan. Lepaskanlah semua kesia-siaan hidup dan gaya hidup hedonisme, di dalam nama Tuhan Yesus. Engkau mengampuni setiap kesalahan dan cara hidupnya selama ini. Terima kasih Tuhan, kiranya Engkau menjadikan mata hati saudaraku ini semakin terang, sehingga ia dapat melihat pengharapan yang terkandung di dalam panggilan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.



Ev. Rini Koesdyanto


***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar