Rabu, 21 Mei 2014

Mengapa Menjauh dari Tuhan?

Selamat berjumpa kembali dalam Renungan Singkat Dia Jamah. Saya berdoa semoga Saudaraku mendapatkan kesegaran rohani melalui renungan yang saya sampaikan. Mazmur 84:11 berkata, “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.” Saudaraku, ayat firman Tuhan di atas merupakan suatu pengalaman Daud yang menjadi keinginan paling kuat di hatinya, untuk selalu mendekat kepada Allah. Daud mengerti bahwa di luar hadirat Tuhan, jiwanya gelisah dan ia tidak menemukan kesukaan yang dapat memuaskan jiwanya. Sekarang saya ingin bertanya kepada Saudara, dan Saudara dapat menjawab dengan jujur dalam hati. Apakah Saudara pernah mengalami kedekatan dengan Tuhan? Atau apakah saudara pernah mengalami bagaimana tinggal dalam hadirat Tuhan? Jawaban Saudara akan menentukan tingkat keinginan Saudara untuk lebih memahami firman Tuhan di atas. 

Jika jawabannya adalah tidak atau belum pernah, biarlah pada akhir renungan ini Saudara mulai mencari Allah dengan serius, maka saudara akan mengalami hadirat-Nya yang luar biasa. Saudaraku yang terkasih, kedekatan hati kita dengan Allah membuat kita tetap ingin tinggal dalam hadirat-Nya, karena dalam hadirat Tuhan Saudara akan dapat merasakan atmosfir surgawi yang begitu menakjubkan yang akan membuatmu tidak mau beranjak. Saat kita dapat memandang surga meskipun sekejap, maka segala kemewahan dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan surga yang mulia. Di dalam hadirat Tuhan kita akan merasakan kedamaian yang tidak kita peroleh di dunia. Kesucian Tuhan akan membuat kita semakin merendahkan diri dan berserah, tidak ada ketakutan dan segala beban pun terangkat. Jamahan kasih dan kuasa Tuhan Yesus akan membebaskan roh Saudara, sehingga yang ada hanyalah sukacita dan kedamaian. Setiap orang yang pernah mengalami jamahan Tuhan, pasti selalu ingin kembali dan semakin mengenal Tuhan. 

Meski demikian, ada sebagian orang yang oleh karena himpitan masalah, dan mental atau kondisi iman yang rapuh, kini hidup menjauh dari Tuhan dan hadirat-Nya. Padahal semakin saudara pergi menjauh dari Tuhan, jiwamu akan semakin letih, dan tipu daya dosa akan semakin merusak kehidupanmu. Semakin saudara menjauh dari Tuhan, masalahmu akan semakin buruk. Saudaraku, sesungguhnya manusia tidak dapat berjalan sendiri dalam dunia yang gelap ini. Kita memerlukan cahaya Tuhan. Dan itu hanya dapat kita peroleh jika kita hidup dalam hadirat-Nya selalu. 

Saya seringkali menjumpai anak-anak Tuhan yang sudah lama menghilang dari persekutuan dengan saudara seiman, pada waktu bertemu mereka keadaan rohani mereka amat buruk, penuh dengan tanda-tanda dosa; kemurungan dan ketidakpuasan terlihat pada raut wajah mereka, mereka kelihatan begitu letih dan penuh beban. Apakah Saudara juga dalam keadaan seperti itu? Sudah berapa jauhkah saudara berlari dari hadapan Tuhan? Apakah saudara ingin kembali kepada Tuhan?

Coba ingatlah suatu momen pada saat Saudara mengalami jamahan Tuhan. Mungkin saudara pernah datang dalam acara kebaktian kebangunan rohani dan saudara mengalami jamahan Tuhan. Saat ini pun saudara dapat mengalami kembali jamahan kuasa Tuhan. Pada saat pemazmur mengalami persoalan berat dan ia lari dari hadapan Tuhan ia menuliskan di dalam Mazmur 139:7, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” Kemudian di dua ayat selanjutnya dikatakan, “Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”

Pada pertengahan tahun 2008, di sebuah kota di Jawa Timur, Indonesia dikejutkan dengan berita mengenai seorang ibu yang membunuh empat orang anaknya dan kemudian ia membunuh dirinya dengan meminum racun oleh karena persoalan ekonomi, sementara suaminya bekerja di luar kota. Ibu ini memilih jalan pintas yang amat mengerikan. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana depresinya ibu ini dan ia memilih lari dari hadapan Tuhan, dengan mati bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya. Betapa kisah ini mendukakan hati kita. Ada banyak masalah kemiskinan yang seharusnya membuat kita semakin mencari Tuhan yang adalah sumber kekayaan sejati. Apapun masalah yang saudara alami, semua itu seharusnya membawamu semakin dekat kepada Tuhan. 

Saudaraku, pandanglah sejenak Tuhanmu yang tersalib. Bukankah saudara dapat melihat betapa kasih-Nya ajaib bagimu? Lihatlah darah-Nya dan luka-luka-Nya yang kasar, tangan dan kaki yang berlubang paku, kepala yang bermahkota duri… pandanglah, ingatlah sejenak, bukankah semua itu Dia lakukan karena cinta-Nya yang begitu besar terhadap saudara dan saya? Apakah semua tanda cinta itu belum cukup bagimu? 

Saudara tidak dapat lari dari hadapan-Nya. Ke manapun saudara pergi dan bersembunyi, Ia tetap memandangmu. Ia tidak pernah bosan mencari dan mengejarmu. Ia merindukan untuk dapat memelukmu, jadi berhentilah berlari, Saudaraku. Tuhan tahu bahwa saudara sudah lelah, hanya Dia yang dapat menolongmu. Ya, hanya Yesus! Dialah satu-satunya tempat bersandar dan tempat perteduhan yang sejati. Saya sungguh berdoa biar Roh Allah membebaskanmu dan membawamu pulang.

Apapun masalahmu, mungkin saudara tengah di ambang perceraian, atau saudara putus asa oleh karena penyakit yang tidak kunjung sembuh, atau bisnismu selalu menemui kegagalan, bahkan saudara terlibat utang yang banyak, mari datanglah kepada Yesus, masuklah ke hadirat-Nya. Dia ingin menemuimu, sebelum semuanya terlambat.

Mari kita berdoa, 
“Bapa di surga, lawatlah kami. Terima kasih Tuhan untuk semua cara-Mu dalam memanggil Saudaraku ini. Saat ini dengarlah kerinduannya untuk kembali mendekat kepada-Mu, jamahlah hatinya, hapuskanlah airmatanya, lepaskanlah segala belenggu dosa dan masalah yang begitu mengikatnya. Bantulah Saudaraku ini menyelesaikan masalah hidupnya, berilah kekuatan kepadanya, ya Tuhan.”
Di dalam nama Tuhan Yesus, terimalah damai sejahtera atas hatimu, rasakanlah jamahan kasih Tuhan yang melegakan jiwamu. Saudara akan menemukan kehidupan kembali dan jawaban atas persoalanmu.
“Terimakasih Tuhan Yesus, kami puji nama-Mu. Amin.” 

Sampai jumpa, Tuhan memberkati.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

1 komentar:

  1. Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso

    BalasHapus