Rabu, 21 Mei 2014

Krisis ini Terlalu Berat Bagiku


Syalom saudaraku di manapun saudara berada. Mari kita bersyukur untuk pemeliharaan Tuhan sampai saat ini. Sebagaimana Tuhan menyertai bangsa Israel demikian Ia menyertai saudara. Di akhir 2008 lalu dan pengaruhnya masih dirasakan sampai sekarang, seperti kita tahu suatu gelombang krisis ekonomi terjadi atas dunia. Mungkin saudara, rekan atau keluarga dan tetangga kita juga turut mengalami dampak krisis yang sangat hebat ini. Ada banyak orang kehilangan pekerjaan yang adalah sumber nafkah keluarga. Banyak perusahaan di seluruh dunia bangkrut dan terpuruk. Tingkat kemiskinan meningkat begitu tajam, bahkan banyak orang kaya tiba-tiba jatuh miskin.

Saudaraku, kita memang tinggal di dunia yang segalanya bisa cepat berubah, dan tidak ada yang stabil. Ya, kita tinggal di dunia yang fana. Tuhan sudah mengatakan dalam Markus 13:31, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Ayat ini jelas mengajarkan bahwa segalanya bisa terjadi, bahkan langit dan bumi akan berlalu, tidak ada lagi. Nah saudaraku, kita tahu akan hal ini, namun sebagai manusia, ketika suatu bencana, krisis besar terjadi, kita terkejut. Bahkan begitu banyak orang mengalami stres dan depresi yang parah.

Saya melayani seorang ibu yang suaminya mengalami depresi sehingga mentalnya agak terganggu akibat usahanya bangkrut. Sampai hari ini tidak banyak yang berubah, karena ia tidak mau ditolong, tetapi istrinya tetap beriman dan setia. Seluruh dunia, baik di negara maju maupun berkembang, semua terkena dampaknya. Namun jika Tuhan mengizinkan saudara mengalami krisis, PHK, atau kebangkrutan bisnis, jangan putus asa. Tuhan ada untuk menolong saudara keluar melewati krisis itu. Bahkan Allah akan memakai semua kesulitan ekonomi untuk Dia menunjukkan bahwa kuasa, pemeliharaan dan mujizat-Nya masih berlangsung sampai hari ini. Mengapa? Karena saudara dan saya memiliki Allah yang hidup. Haleluya!

Allah kita adalah pemilik langit dan bumi, pencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Pandanglah ke langit, lihatlah jauh tinggi, tak terbatas, sampai ke surga yang mulia. Bukankah semuanya itu adalah milik-Nya? Dan siapakah saudara dalam pandangan-Nya, saudara adalah anak-Nya. Adakah seorang bapa yang akan menelantarkan anaknya? Tentu saja tidak! Allah adalah Bapa kita. Tuhan adalah gembala yang baik dan pemelihara hidup keluarga dan anak-anak saudara. Serahkanlah seluruh hidup dan masa depan keluargamu ke dalam tangan Tuhan, yang akan menuntun hidupmu ke tempat-tempat yang permai. Camkanlah ayat ini baik-baik: Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Salah satu hal yang luar biasa, yang dapat saudara pelajari, jika saudara mengalami krisis, tiba-tiba saudara kehilangan pekerjaan dan tidak tahu harus berbuat apa. Sadarilah bahwa Allah tidak tinggal diam. Yesus peduli dan melihat apa yang terjadi. Rancangan yang Dia buat tetap buat saudara, namun Tuhan memakai keadaan yang sulit untuk mendidik saudara, sama seperti Dia mendidik bangsa Israel. Tuhan dapat menguji sejauh mana kepercayaan dan kesetiaanmu dalam mengikut Tuhan, apakah saudara mencari roti atau mencari sang pemberi roti, apakah saudara sungguh-sungguh mengikut Tuhan dengan segenap hati atau setengah hati, apakah saudara menjadi orang yang bersungut-sungut, ataukah tetap bersyukur.

Jika segala sesuatu berjalan baik dan keadaan ekonomi berkelimpahan, saudara mudah untuk bersyukur, tetapi jika keadaan serba kekurangan, apakah saudara masih tetap bersyukur dan percaya bahwa Allah mengasihimu? Sebagian besar dari bangsa Israel gagal masuk ke tanah perjanjian. Mengapa? Karena mereka setengah hati mengikut Tuhan, hati mereka degil dan memberontak, tidak percaya bahwa Allah sedang memimpin mereka. Berulangkali Tuhan melakukan mujizat, namun mereka tetap tidak percaya. Mereka hanya berputar-putar di padang gurun sampai mati tanpa menikmati tanah yang Tuhan janjikan. Lain halnya yang dialami Kaleb dan Yosua, mereka sampai ke tanah perjanjian, karena hati mereka sungguh-sungguh melekat kepada Tuhan, dan mereka percaya penuh akan kuasa dan janji-Nya.

Saudara yang dikasihi Tuhan, Ayub ketika diuji masih dapat berkata kepada istrinya, yang menyuruhnya mengutuki Allah, “Apakah kita mau menerima yang baik saja dari Allah, dengan telanjang aku dilahirkan dengan telanjang pula aku akan kembali kepada-Nya.” Lalu apakah yang terjadi pada Ayub setelah masa pengujian hatinya berakhir, dan Allah mengetahui hatinya yang sungguh-sungguh murni kepada Tuhan? Kita baca dari Ayub 42:12 “TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih daripada dalam hidupnya yang dahulu.”

Sementara saudara diuji melalui suatu pengalaman hidup secara langsung, apakah itu keadaan serba susah, kekayaan berlimpah, sakit-penyakit, kemuliaan, pangkat dan jabatan, sesungguhnya Allah ingin mengetahui akan hatimu. Adakah Allah menjadi benar-benar Tuhan yang engkau sembah, yang kepada-Nya saudara memberi segala hormat dan mengikut Dia dengan segenap hati bagaimanapun keadaanmu. Jika saudara didapati lulus dalam ujian iman melalui krisis, seperti Allah memulihkan Ayub, hal itu berlaku juga buat saudara.

Saya dapat berkata seperti ini, karena saya pernah mengalami keadaan yang hancur akibat kejahatan manusia, bahkan ketika kepada saya difitnahkan segala macam yang jahat, saya menyerahkan hati saya seutuhnya kepada Tuhan. Akhirnya jika saya dapat membagikan hal ini, Tuhan telah menggantikan bahkan berlipat ganda, segala yang pernah hilang, hanya bagi kemuliaan-Nya.

Sekali lagi pada kesempatan ini saya ingin mengajak saudara, untuk tetap berdiri teguh dan jangan mau digeser dari pengharapan imanmu. Tanah perjanjian itu suatu yang pasti, tinggal bagaimana saudara menyikapinya. Sesungguhnya Allah hanya ingin saudara berbahagia, ingatlah hal itu, seorang bapa yang baik pastilah menginginkan kebahagiaan semata-mata bagi anak-anaknya.

Hari ini, biarlah Roh kudus menguatkan imanmu, untuk melangkah, dan biarlah Dia memberi hikmat bagaimana membangun kembali kehidupan saudara yang terpuruk. Buatlah prioritas untuk mencari Allah dan tuntunan-Nya, berdoalah dan sembahlah Dia dengan korban syukur, maka saudara akan melihat kesempatan demi kesempatan, terobosan demi terobosan, berkat demi berkat, mengalir atas bisnismu, pekerjaanmu dan rumah tanggamu.

Saat wabah dan krisis melanda Mesir sebagai hukuman Allah, umat Israel tinggal dengan aman dan nyaman di lembah Gosyen. Mengapa? Karena mereka adalah anak-anakNya. Demikian pula, saudara adalah anak-Nya, saudara akan melihat mujizat terjadi, biaya sekolah anak-anakmu, tagihan-tagihan, rumah dan semua yang saudara butuhkan terlalu mudah untuk Tuhan berikan. Mari saudara, biarlah engkau mengalami kehidupan dalam iman yang mengagumkan.

Hari demi hari Tuhan ingin menyatakan diri-Nya kepadamu, seperti dikatakan di dalam Ulangan 8. Saya ingin membacakannya untuk saudara. "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu. 2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. 3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN. 4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini. 5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya. 6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia. 7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung; 8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya; 9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga. 10 Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.”

Saya ingin mengajak saudara berdoa, mari berikan hatimu sungguh-sungguh terhubung dengan-Nya.

Bapa yang baik, Engkaulah sumber kehidupan kami, Engkau juga yang memiliki hidup kami. Sekarang ya Tuhan, teguhkanlah kembali perjanjian yang Engkau buat atas kami. Teguhkan hati saudaraku, berilah kekuatan untuk melewati krisis yang cukup berat baginya. Nyatakanlah pengajaran dan pertolongan-Mu yang ajaib, bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan saudaraku dan selalu membela. Tunjukkanlah jalan keluar dari krisis, berilah hikmat untuk usaha atau pekerjaan yang dibutuhkannya. Terimakasih Bapa, biarlah berkatmu berlimpah atas saudaraku ini. Dalam nama Tuhan Yesus, kami bersyukur dan kami terima berkat-Mu. Amin.

Saudaraku, peganglah firman Tuhan erat-erat, dan ketahuilah bahwa di dalam badai yang besar sekalipun, Dia tetap Allah yang layak untuk kita puji. Sampai jumpa. Tuhan memberkati.



Ev. Rini Koesdyanto


***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar