Saudaraku, di manapun saudara berada, pada perjumpaan kali ini saya akan menyampaikan suatu kenyataan yang seringkali terjadi dalam kehidupan anak muda yang lepas kendali dalam pergaulan mereka. Firman Allah di dalam Galatia 6:7 berkata, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
Firman Tuhan jelas dan lugas, selalu ada konsekuensi dari apa yang dilakukan manusia. Jika saudara senantiasa menabur dalam daging yang selalu lemah terhadap dosa, maka saudara juga akan menuai penderitaan yang diakibatkan dosa itu. Secara khusus kita akan membahas akibat perzinahan remaja, yaitu hamil di luar nikah. Jika saya amati, setiap pernikahan yang dipaksakan karena hamil terlebih dulu atau married by accident, pernikahan itu tidak akan pernah bahagia sebelum keduanya bertobat, mengakui dengan jujur dan hancur hati, lalu berbalik dari jalan mereka yang sesat. Saudaraku, anak muda yang sangat dikasihi Tuhan, bukankah ada begitu banyak contoh dan kisah nyata yang seharusnya engkau jadikan peringatan untuk menjaga kekudusan selama berpacaran. Meski demikian, memang kekudusan itu dimulai dengan keadaan hati yang takut akan Tuhan.
Jangan ikuti prinsip dunia yang sesat ini, yang berusaha menipu kita dengan mengatasnamakan gaya hidup modern, sehingga mereka dapat semaunya melakukan hubungan seks pada saat berpacaran. Hubungan seks hanya boleh ada di dalam pernikahan, sekali lagi saya katakan bahwa hubungan seks hanya boleh ada dalam pernikahan. Mengapa? Karena Allah merancangkannya demikian, janji pernikahan terlebih dulu, baru ada seks sebagai wujud kasih sayang yang kudus. Seks itu sendiri adalah kudus, karena merupakan anugerah Allah. Namun karena dunia berdosa, manusia berdosa, maka apapun yang mereka buat termasuk seks menjadi tidak kudus tergantung dari pelakunya. Jika hati dan pikiranmu penuh dengan hawa nafsu cabul, maka kehidupan seksmu juga tidak akan kudus, dan itulah yang menyebabkan seringkali terjadi perzinahan, baik melalui pikiran, maupun perbuatan. Karena apa yang dilakukan seseorang, selalu muncul dari pikirannya terlebih dahulu.
Saudaraku yang terkasih, terutama para remaja wanita, saya ingin mengkhususkan para wanita yang seringkali menjadi korban seks di luar nikah, karena tidak dapat membedakan antara cinta sejati dan yang palsu. Engkau sering menjadi korban nafsu asmara, karena begitu mudahnya engkau jatuh cinta, menerima nafsu laki-laki atas nama cinta, atau bahkan karena kasihan. Atau engkau terlalu mudah membiarkan dirimu dijadikan obyek seks karena kekurangan kasih sayang orangtua. Bahkan hari-hari ini banyak wanita tertular HIV, hepatitis dan penyakit kelamin karena menjadi korban seks.
Begitu banyak remaja putri yang seharusnya memiliki masa depan yang baik, akhirnya harus kehilangan kesempatan. Saudara bayangkan jika itu terjadi pada diri anakmu sendiri, betapa hancurnya hatimu saudara, engkau mengasuhnya sampai dewasa, engkau menumpahkan doa dan harapan agar kelak ia menjadi anak yang dapat membahagiakanmu. Namun saat aib itu terjadi, seakan semua hilang dari hidupmu. Remaja putri yang saya kasihi, engkau bisa membayangkan betapa hidupmu hancur, hati orangtuamu pun hancur. Mereka berusaha untuk menutupi aib yang engkau lakukan. Waktu yang seharusnya engkau pakai untuk belajar, kuliah, mengejar cita-cita, sekarang harus kaujalani dengan kesusahan dan penderitaan, karena mengandung bayi yang sesungguhnya tidak kauinginkan. Belum lagi luka batin dan begitu banyak masalah yang mengikuti, termasuk kesulitan ekonomi, karena engkau akan menambah beban ekonomi orangtuamu.
Seringkali pernikahan yang belum waktunya dipaksakan, saat engkau dan pasanganmu belum siap mental menghadapi tekanan kehidupan, kepribadianmu belum matang dalam menyelesaikan persoalan hidup, akhirnya rumah tanggamu menjadi begitu rapuh, penuh dengan pertengkaran. Mungkin saudara pernah berpikir, “Ah, sekarang ‘kan zaman modern, melakukan hubungan seks selama pacaran itu biasa.” Saya ingin bertanya, jika hal itu adalah kebenaran, apakah hati nuranimu jaga berkata seperti itu? Buktinya engkau akan terus merasa bersalah dan tertuduh, karena hati nuranimu mengejar dan menghakimi saudara, bahkan engkau tidak dapat memiliki damai sejahtera, tidak ada kedamaian dalam hidupmu.
Saya memperingatkan bagi saudara yang pernah, atau mau mencoba melakukan aborsi, jangan pernah melakukan itu! Ada jeritan si kecil yang begitu kuat terdengar di lubuk hati saudara yang paling dalam, “Mummy, don’t kill me!” “Ibu, jangan bunuh aku!” Saudaraku, Tuhan begitu membenci aborsi, sebab itu adalah pembunuhan yang sangat kejam atas pribadi yang tak bersalah, sekalipun janin itu terbentuk dari hasil perzinahanmu atau dosamu, tetapi janin itu sendiri tidak bersalah.
Berikan kesempatan untuk anak itu lahir dan hidup, jangan abaikan dia, rawatlah dia dengan penuh kasih, bahkan tumpahkan kasih sayangmu lebih lagi. Saya percaya Allah akan memberimu kekuatan dan bekat melimpah melalui anak mu itu.
Saya mengenal seorang anak yang lahir akibat hubungan perzinahan orangtuanya semasa sekolah, dan neneknya terpaksa membantu mengurus membesarkan anak ini. Tetapi dengan kemarahan yang tidak diselesaikan, akhirnya anak ini tumbuh menjadi anak yang nakal, karena selalu dibilang anak haram. Saudara bisa bayangkan, betapa anak ini tumbuh menjadi anak yang kehilangan harga diri dan kasih sayang.
Saudara yang saya kasihi, sebagai hamba Tuhan saya harus memperingatkan saudara, bahwa semua dosa harus diselesaikan, karena jika saudara tidak bertobat dan menyelesaikan dosamu, engkau akan hidup di bawah kutuk perzinahan yang akan terus berlanjut sampai pada keturunanmu yang ketujuh. Saudara bisa melihat bagaimana kutuk perceraian atau hamil di luar nikah dapat terus berlanjut di dalam keluarga besarmu jika tidak segera diputuskan. Jika dalam garis keturunan orangtuamu ada yang hamil di luar nikah, maka anakmu juga dapat mengalami hal yang sama.
Tetapi saya memiliki kabar baik. Tuhan Yesus telah membayar kutuk dosa yang saudara lakukan, dengan nyawa-Nya sendiri. Bahkan Ia rela disalibkan dan menjadi kutuk, demi membayar dosa saudara dan saya. Haleluya. Hari ini juga, saya ingin saudara membuka hatimu, lihatlah bagaimana kehidupan saudara yang hancur akibat dosa perzinahan. Pernikahan saudara yang terpaksa, melahirkan anak-anak yang memberontak dan nakal. Jika saudara mau dipulihkan, datanglah kepada Yesus sekarang, dan akuilah semua dosamu. Sebisa mungkin ajaklah juga pasanganmu. Mintalah Allah mengampuni dan menguduskan pernikahan saudara, dan mulailah berjalan dalam terang firman Tuhan.
Untuk anak muda yang saya kasihi, mungkin engkau sudah melakukan hubungan seks dengan pacarmu. Berhentilah sebelum hidupmu terseret lebih hancur, apalagi jika pasanganmu itu tidak seiman, tinggalkanlah dia. Seperti dikatakan dalam 2 Korintus 6:14, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” Taatilah firman Tuhan ini, saudaraku. Saudara harus berhenti dari berpacaran yang tidak kudus. Jika pacarmu selama ini menjadikanmu obyek seks atas dalih kasih sayang, itu adalah dusta, jangan pernah percaya! Sebab ia hanya mengumbar nafsu seksnya. Seorang pria yang tidak dapat mengendalikan nafsu seksnya sesungguhnya adalah laki-laki yang lemah dan tidak takut akan Tuhan.
Saudaraku, bagaimanapun kondisimu, jangan putus asa. Yesus yang penuh kasih sayang dapat memulihkan hidupmu yang telah hancur sekalipun. Saya akan mengajak saudara berdoa, dan jika saudara membutuhkan bimbingan lebih lanjut hubungilah Call Center kami, masih ada masa depan bagi yang bertobat, dan Allah sanggup membuat hidupmu menjadi baru.
Mari berdoa. Bapa di surga, Engkau melihat penderitaan yang dialami oleh saudaraku ini. Sekarang ini ampunilah segala dosa yang pernah ia lakukan, dan pulihkanlah hatinya, angkatlah semua beban hidupnya. Jika saat ini ia tengah hamil, Engkau tolong saudaraku ini yang hamil oleh karena kesalahannya. Berilah kesanggupan untuk melanjutkan hidupnya dan hidup anaknya dengan cara-Mu ya Tuhan. Bantulah saudaraku menghadapi segala masalah yang akan terjadi di depan, topanglah dan tuntunlah dia agar selalu hidup dalam terang-Mu. Dan untuk anak yang akan dilahirkannya, jadikanlah dia orang yang mengasihi dan melayani-Mu, dan setia berjalan dalam kekudusan-Mu. Terima kasih Bapa. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Ev. Rini Koesdyanto
***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123
Tidak ada komentar:
Posting Komentar