Kamis, 22 Mei 2014
Anak-anak yang Terikat Dosa Seks
Syalom…! Apa kabar saudaraku? Apakah hari ini saudara sehat dan penuh damai? Bagaimanapun keadaan saudara, biarlah kita mengucap syukur. Izinkan saya membahas tentang suatu kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat. Suatu kenyataan yang mungkin saudara tidak sadari, bahkan mungkin itu sedang terjadi dalam keluargamu. Yaitu tentang bagaimana seorang anak kecil pun dapat mengalami keterikatan dosa seksual, padahal mereka sendiri belum tahu apa itu seks. Saya merasa begitu sedih dan hancur hati, karena Tuhan seringkali menunjukkan bagaimana anak-anak menjadi sasaran si jahat. Mereka tidak berdaya, dan ditipu oleh suatu kenikmatan semu yang mengerikan.
Saya ingin saudara membuka mata dan lebih teliti lagi memperhatikan perilaku anak-anak, terutama tentu saja anak-anak saudara. Dalam usia mereka yang masih kecil dimulai dari usia 6 bulan sampai usia lima tahun, kemudian usia pendidikan sekolah dasar dan seterusnya remaja. Pada setiap masa saudara harus penuh perhatian terhadap mereka. Pada dasarnya anak-anak pun telah berdosa, karena kita semua mewarisi dosa nenek moyang kita, yaitu Adam dan Hawa. Siapa bilang anak-anak tidak berdosa? Tanpa saudara mengajari dosa pun, mereka telah memiliki tabiat dosa, mulai dari menangis untuk memanipulasi, tidak jujur dan sebagainya. Namun kali ini saya ingin menekankan pada masalah serius, yaitu bahwa anak-anak kecil dapat memiliki keterikatan, atau penyimpangan seksual.
Saudara mungkin pernah menyaksikan anak laki-laki yang memiliki kecenderungan memegang atau memainkan alat kelaminnya. Kalau itu terjadi terus-menerus akhirnya menjadi ikatan dosa, karena seorang anak pun telah dapat merasakan sensasi seksualnya. Saudara harus melarangnya dengan memberitahu dengan baik dan dengan kasih. Kebanyakan anak-anak kecil, terutama yang kurang mendapat perhatian atau kasih sayang penuh, sering kesepian, karena orangtua sibuk, mereka mudah mengalami keterikatan seks. Pernah suatu kali, saya melihat sekumpulan anak sedang bermain, namun ada seorang anak menyendiri dengan asyik tanpa tergganggu. Ternyata ia sedang menggesekkan alat kelaminnya di bangku yang dia duduki. Saya langsung memberitahu dia dan mendoakannya. Seringkali bahkan saat melintas dengan kendaraan saya melihat anak yang membaca, tetapi cara duduknya aneh dan melakukan gerakan yang tidak biasa. Konfirmasi Roh Kudus itu jelas, bayangkan saudara betapa mengerikannya! Dalam banyak kasus, anak-anak dengan penyimpangan seks ini memakai banyak cara bahkan alat, dan semuanya itu ia mulai dengan menyentuh dan memain-mainkan alat kelaminnya. Dosa pecabulan ada di mana-mana seperti penyakit menular, dan anak-anak dapat begitu mudah mengalami keterikatan ini.
Sekarang saya minta saudara untuk terlibat dalam membawa mereka pada kelepasan dan kesembuhan sejati, karena penyimpangan seks, meskipun itu dilakukan oleh anak-anak, selalu akan berakibat fatal. Saat anak-anak bertumbuh remaja dan dewasa, jika mereka tidak dilepaskan, mereka akan terus terikat, bahkan melakukan hal yang lebih parah demi memuaskan hasrat seksualnya. Karena kenikmatan yang semu itu akan terus mereka ulangi dalam tingkat yang lebih besar. Kecenderungan perilaku ini juga dituruti jika hati mereka dalam keadaan muram, suasana hati yang kosong, dan tertekan, atau stres. Banyak anak-anak seperti ini tidak tertangani, sehingga sampai remaja bahkan mereka benar-benar terrlibat hubungan seks dengan teman mereka, sangat menyeramkan.
Anak saya waktu kelas 2 SD pernah bercerita, bahwa temannya dihukum di kelas karena membawa video porno! Bayangkan saudara, kelas 2 SD, dan banyak anak-anak remaja terikat dosa seks karena pernah melihat video porno, yang dia temukan sebagai milik orangtuanya, dan kini dapat mereka beli dengan mudah di pinggir jalan. Perhatikan baik-baik, jika saudara sebagai orangtua suka menonton video porno di rumah, sesungguhnya saudara sedang menghancurkan rumah tanggamu sendiri, karena saudara telah mengundang setan perzinahan untuk masuk ke dalam rumahmu, dan anak-ankmu dapat menjadi korban perbudakan akibat dosamu itu. Sebelum semuanya terlambat, dengan serius saya memperingatkan, jika saudara hidup dalam kecemaran, karena saudara masih ada di bawah kutuk dosa perzinahan, yang mungkin dilakukan orangtua saudara, kutuk itu harus dipatahkan dengan kuasa darah Yesus. Jika dalam garis keturunan saudara ada banyak kasus kawin cerai, hamil di luar nikah, riwayat penyimpangan seksual lainnya, poligami, poliandri dan perselingkuhan, saudara harus dibebaskan terlebih dahulu, karena jika tidak kutuk itu terus berlanjut sampai kepada anak cucu saudara.
Saya yakin, saudara tidak ingin anak-anak saudara menderita karena diperbudak nafsu seksnya, bahkan seringkali anak-anak dengan penyimpangan seks tidak memiliki daya konsentrasi yang baik, dan mereka menjadi bodoh. Saya mengajak saudara untuk benar-benar menanggapi peringatan Tuhan, selesaikanlah dosamu, bertobatlah, karena upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah menyelamatkan. 1 Yohanes 1:9-10 berkata, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.”
Saudaraku yang terkasih, kehidupan saudara akan menjadi indah dan bahagia jika saudara hidup di dalam Tuhan, dosa tidak lagi akan berkuasa di dalam hidupmu, Tuhan Yesus akan membebaskan saudara dan seisi keluargamu. Kehidupan dalam dosa hanya akan membuat hidup saudara dan anak-anak saudara menderita dan tidak bahagia. Berbaliklah karena Yesus telah menebus semua dosamu.
Selamatkanlah anak-anak saudara dari dosa seks. Dampingilah mereka dalam menempuh hidup mereka dengan menanamkan kasih kepada Tuhan. Bawalah mereka kepada Yesus, karena Yesus yang memiliki anak-anak saudara, dan Dia akan membebaskan mereka. Ajaklah mereka membuka hati mereka sehingga Yesus menjadi Tuhan atas hati mereka yang kosong. Saya rindu menyaksikan anak-anak saudara dipakai oleh Tuhan, sebagaimana dikatakan Tuhan Yesus: "Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian."
Saudaraku, sukacita yang besar jika anak-anak kita bertumbuh di dalam Tuhan. Saya menyaksikan bagaimana banyak anak-anak dipakai Tuhan untuk membuat orangtua mereka bertobat. Mereka memiliki potensi yang kudus untuk memuliakan Tuhan.
Selesai program ini, saya menghimbau agar saudara mulai memperhatikan anak-anak saudara lebih lagi. Jika saudara mendapati mereka terikat dosa seks, saudara harus mendoakan mereka dan membimbing mereka untuk hidup kudus, tetapi semua itu harus dimulai dari diri saudara sendiri sebagai orangtua. Jika saudara membutuhkan bimbingan lebih lanjut, silahkan hubungi hamba Tuhan terdekat atau hubungi Call Center kami. Mari kita akhiri program ini di dalam doa,
Tuhan Yesus, kami datang memohon pertolongan-Mu. Kalau hari ini Engkau singkapkan dosa yang mengikat saudaraku, Tuhan Yesus lepaskanlah ia dari belenggu dosa itu. Aku berdoa, bagi anak-anaknya, lepaskanlah mereka dari ikatan dosa seks, bantulah saudaraku untuk membimbing anak-anaknya, kiranya kekudusan darah-Mu mengampuni dan menyucikan dosa mereka. Terima kasih Tuhan Yesus untuk pengampunan-Mu yang sempurna. Di dalam nama-Mu kami berdoa. Amin.
Kasih Tuhan terhadap anak-anak saudara tidak perlu diragukan lagi. Hanya, berjalanlah di dalam terang Firman-Nya dan ajarlah anak-anak saudara untuk hidup dalam kasih dan hormat kepada-Nya. Sampai jumpa, Tuhan memberkati.
Ev. Rini Koesdyanto
***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar