Selasa, 27 Mei 2014

Berbuah di Masa Tua


Shalom, Saudaraku yang dikasihi Tuhan, senang sekali dapat berjumpa kembali dalam program ini. Saya berharap suadara sehat hari ini. Bersyukur pada Tuhan untuk usia yang Tuhan beri. Seberapapun umur kita di dunia, biarlah kehidupan yang Tuhan beri dapat menjadi berkat bagi Kerajaan Surga. Perjalanan hidup saudara mungkin sudah sangat panjang, saudara bapak, ibu sudah melewati masa penderitaan dan kesukaran. Ada banyak duka dan air mata, namun ada pula masa-masa bahagia. Begitulah kehidupan. Mazmur 71:5 “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.”

Para orangtua cenderung mengingat bagaimana kehidupannya pada waktu muda. Jika saya mengunjungi orang yang sudah tua, atau para orang tua di panti jompo, maka mereka akan begitu senang jika diajak bernostalgia tentang masa muda. Mereka akan bercerita dengan penuh gairah dan semangat dan riang tawa. Memang masa muda selalu indah untuk dikenang. Saudara mungkin mengenal Tuhan sejak masa muda bahkan saudara pernah melayani Tuhan. Suatu kali saya melayani persekutuan keluarga. Seorang bapak bersaksi tentang bagaimana Tuhan telah menjadi kepercayaannya sejak masa muda. Ia bercerita tentang bagaimana ia pernah masuk penjara sebagai tahanan politik dan dicap sebagai anggota PKI. Ia ditembak di tiga bagian di dada dan disiksa, namun Tuhan menyelamatkan nyawanya, puji Tuhan. Bapak ini juga bercerita bagaimana ia telah diubahkan Tuhan dan melayani sejak muda, Tuhan adalah segalanya bagi hidupnya, Juruselamatnya yang ajaib.

Mazmur 92:14-15, “Mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.”

Saudara terkasih terutama bapak dan ibu, saudara yang merasa usia saudara telah paruh baya dan melewati masa muda. Saudara sendiri yang mengetahui apakah saudara telah puas dan berbahagia dengan kehidupan saudara. Ada banyak orang yang sudah tua namun mereka merasa hidup mereka tetap hampa dan membosankan. Suatu hari saya menceritakan Injil dan mendoakan seorang bapak yang sudah tua. Ia menangis ketika saya ajak berdoa, dan baru pertama kali itulah ia merasakan kedamaian di hatinya. Tidak lama kemudian kakek ini meninggal dunia. Mungkin ia ingin membalas kasih Tuhan, tetapi ia tidak punya waktu lagi, sekalipun kakek ini diselamatkan tetapi ia tidak sempat melayani Tuhan di dunia.

Saudara terkasih, merupakan suatu kehormatan dan sukacita yang besar jika kita dapat dilayakkan untuk melayani Tuhan, melayani Raja di atas segala raja dan dipakai menjadi alat kasih-Nya. Itulah kebahagiaan yang tidak ada taranya. Jadi jika saudara mengenal Tuhan di usia muda, itu adalah suatu keistimewaan dan kesempatan yang luar biasa, sebab saudara dapat melakukan banyak hal untuk melayani Tuhan dan menjadi berarti bagi orang lain. Saudara punya waktu banyak. Jadi gunakanlah baik-baik dan nikmatilah kehidupan yang mengagumkan ini. Ada orang yang baru mengenal Tuhan Yesus di usia tua, dan ia merasa begitu singkat waktunya. Akhirnya ia merasa begitu berutang dan ia memberikan dirinya untuk dipakai Tuhan. Saya mempunyai banyak saudara seiman di Inggris yang begitu bergairah dan menyala-nyala bagi Tuhan, padahal usia mereka sudah di atas 60 tahun. Setiap hari mereka bekerja bagi Tuhan. Para orangtua ini biasa berkumpul dan berdoa bagi misi di seluruh dunia, dan mereka memotivasi banyak orang muda untuk melakukan pelayanan di berbagai belahan dunia, suatu kelompok yang luar biasa. Saya begitu diberkati dengan kehidupan mereka. Memang sebagian mereka adalah orang-orang yang sejak muda telah menyerahkan hidup melayani Tuhan. Sungguh menyenangkan kehidupan di dalam Tuhan.

Mazmur 71:18, “Juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.”

Nah saudara terkasih, tidak ada waktu terlambat. Mungkin saudara belum lama mengenal Tuhan, saudara dapat menjadi alat untuk melayani Tuhan. Dengan apa saudara dapat membalas kasih Tuhan yang telah menyelamatkan hidup saudara, selain dengan memuji dan melayani Dia? Ada banyak hal yang dapat saudara lakukan, dan itu akan menjadi berkat buat orang lain. Saudara dapat berkumpul dan mengunjungi orang, mendoakan yang sakit, menghibur yang susah, saudara dapat menjadi orangtua bagi tetangga saudara dan banyak hal lain dapat saudara lakukan. Saya kagum sekali melihat hamba-hamba Tuhan yang sudah tua namun tetap luar biasa mengasihi Tuhan. Pengalaman hidup mereka penuh dengan kesaksian tentang bagaimana Tuhan berkarya

Saya mengenal seorang perintis pelayanan di suku Dayak di pedalaman Kalimantan. Beliau adalah seorang yang gigih dan berhati hamba, begitu banyak gereja yang telah ia rintis, dan begitu banyak murid yang telah ia hasilkan sampai masa tuanya. Beliau adalah Pdt. Zakharia. Ada juga nama William Ho, saya begitu kagum membaca biografinya, bagaimana integritasnya sangat luar biasa dan menghasilkan misi Gereja Bethel Indonesia yang tersebar di mana-mana, dan telah membawa begitu banyak jiwa masuk ke dalam kerajaan Allah. Ada juga Pdt. Abimelekh, yang meskipun usianya sudah 63 tahun namun masih sering masuk ke pedalaman untuk menjangkau suku-suku yang terabaikan di pegunungan Irian Jaya. Ketika ia ditanya, “Mengapa Bapak masih saja pergi ke hutan pedalaman, Bapak sudah tua lagipula banyak biaya yang harus keluar.” Dia menjawab, “Suatu hari kelak siapa yang akan berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah? Semua suku harus datang menyembah Tuhan, jadi kita harus menjangkau mereka. Selama saya masih dapat berjalan, saya akan melayani Tuhan.”

Saudaraku, saya tidak dapat menyebutkan satu persatu karena begitu banyak contoh yang dapat kita teladani, tentang kehidupan yang terus berbuah sampai masa tua.

Akhirnya saudaraku, tetapkanlah hati saudara dengan sungguh-sungguh, adakah saudara ingin tetap dipakai sebagai alat kasih-Nya. Mari bekerjalah di ladang Tuhan. Saudara dapat bersaksi kepada orang lain dan mendoakan mereka, membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan. Masih ada begitu banyak orang yang menderita karena dosa, biarlah tangan, kaki, hati, mulut saudara dan seluruh hidup saudara dipakai menjadi alat Tuhan, maka saudara tidak akan pernah menyesal.

Baiklah saya akan menutup renungan ini dengan kisah pada waktu upacara penghormatan terakhir, suatu upacara pemakaman seorang hamba Tuhan yang setia sampai masa tua, bernama David Livingstone. Beliau adalah rasul Afrika, seorang yang luar biasa mengasihi Tuhannya. Ketika upacara pemakaman yang diadakan oleh pihak kerajaan Inggris, di dalam iring-iringan yang begitu panjang dan penuh khidmat itu, berdirilah seorang kakek tua. Ia menangis, dan ketika seorang wartawan bertanya mengapa ia menangis, kakek ini menjawab, bahwa ia sangat menyesal dan malu, karena pada waktu dan hari yang sama dalam sebuah kebaktian penginjilan, ia dan David Livingstone telah mendapat panggilan melayani. David menanggapi panggilan Tuhan itu dan setia sampai tua sedangkan ia tidak melakukan apa-apa, hanya hidup bagi diri sendiri.

Bagaimana dengan saudara, berapakah waktu dan umur yang sudah saudara berikan bagi Tuhan, atau berapa banyak waktu sia-sia yang saudara habiskan untuk kehidupan saudara semata-mata? Hari ini juga, setelah saudara mendengar renungan ini, mungkin ini adalah kesempatan saudara yang terakhir di mana Tuhan memanggil saudara sekali lagi. Biarlah saudara menanggapi panggilan Tuhan ini. Berikanlah hidup saudara, izinkanlah Tuhan memakai sisa hidup saudara sehingga berbuah lebat, sebelum hari Tuhan memanggilmu. Tuhan memberkati. Marilah kita berdoa.

Bapa di surga, pemilik hidup kami, terima kasih untuk kehidupan yang Tuhan beri, untuk semua anugerah dan pemeliharaan-Mu. Aku berdoa khusus untuk saudaraku, bapak-bapak dan ibu-ibu yang saat ini mendengar panggilan-Mu. Engkau penuh rahmat dan kasih, biarlah kasih-Mu mengalir ke dalam hati bapak dan ibu ini, jika ia telah memiliki Engkau, biarlah Tuhan meneguhkan hati dan panggilannya untuk melayani-Mu. Jika bapak dan ibu ini belum pernah menerima Engkau, masuklah ke dalam hatinya ya Tuhan, dan berkatilah hidupnya di masa tuanya dengan kebaikan, dan wahyukanlah diri-Mu lebih lagi. Biarlah ia boleh berbuah bagi Engkau. Kuatkan dan berilah penghiburan-Mu selalu, bahwa sampai selamanya Tuhan akan selalu bersama bapak dan ibu ini. Terima kasih Tuhan di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar