Sabtu, 24 Mei 2014
Perangkap Puber Ke-2
Salam damai dari Tuhan kita Yesus Kristus, biarlah hati saudara menjadi lahan yang subur buat firman Allah bertumbuh dan berbuah, Amin. Waktu yang singkat ini kita akan membahas tentang masalah yang banyak dialami kaum pria, yaitu masalah puber ke-2, yang dialami oleh orang yang telah lewat dewasa atau menjelang usia paruh baya, antara usia 40-45 tahun, yang kebanyakan di usia ini laki-laki yang telah menikah memiliki kehidupan yang mapan. Namun saya ingin sedikit menambahkan bahwa yang disebut masa puber kedua, adalah mitos yang menjadi kenyataan, bahkan kini telah muncul yang namanya puber 3,4 dan seterusnya, terserah saudara mau menambahkannya sampai berapa. Mengapa demikian? Karena pada kenyataannya, apa yang kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak pasangan menikah berselingkuh bukan cuma sekali dua kali, tetapi berulangkali. Dan saudara perhatikan bahwa dunia semakin tidak menghiraukan nilai pernikahan yang sakral dan yang sesungguhnya dirancang Tuhan, dan bahwa cinta di dalam pasangan pernikahan sesungguhnya tidak dapat dibagi-bagi. Hanya ada sepasang, seorang pria dan seorang wanita, dalam janji pernikahan, yang saling berjanji untuk menjalani suka dan duka sampai maut memisahkan. Di luar itu, jika ada cinta yang dibagi, dan pernikahan berlangsung sampai beberapa kali, saya katakan bahwa alasan utama untuk hal itu, meskipun seringkali disembunyikan di balik alasan lainnya, adalah hawa nafsu, yaitu nafsu seksual manusia yang tidak dapat mengekang diri dan tidak menghormati pernikahan. Perselingkuhan dan perzinahan atas nama cinta, adalah tipu daya setan yang merusak kehidupan pernikahan yang bahagia.
Marilah kita melihat ke dalam firman Tuhan. Sejak Adam diberikan pasangan yang bernama Hawa, Allah menghendaki agar pernikahan atas dasar cinta yang Allah berikan kepada mereka, untuk seterusnya diikuti anak cucu mereka di bumi. Yesus berkata di dalam Matius 19:6, “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Pernikahan adalah kudus dan tidak boleh diceraikan baik oleh suami, istri, mertua, perselingkuhan, pengadilan atau apapun. Saya ingin berbicara kepada kaum pria yang telah menikah. Secara psikologis kebanyakan saudara, sekalipun saudara sudah mapan secara ekonomi, saudara memiliki jabatan dan fasilitas yang baik, serta anak-anak yang telah beranjak dewasa, seringkali saudara merasa kurang puas. Saudara menyadari bahwa ada suatu kecemasan tentang kenyataan bahwa baik vitalitas, fisik dan daya juang saudara sudah mulai menurun, saudara menghadapi kecemasan bahkan ketakutan, dan saudara berusaha menutupi hal itu dengan cara saudara sendiri. Banyak kaum pria di usia pertengahan ini tidak lagi merasakan hidup pernikahan yang mesra, karena cenderung membosankan, monoton, istri saudara tidak lagi secantik dulu, body-nya tidak lagi langsing tetapi langsung, kemampuan seksualnya juga menurun. Semuanya itu seperti menjadi alasan bagi laki-laki untuk mulai mencari sensasi dengan percintaan semu dan perselingkuhan dengan gadis yang muda dan enerjik yang sebetulnya lebih pantas menjadi anaknya. Sebagai hamba Tuhan saya ingin memberikan peringatan, jika saudara sebagai laki-laki yang adalah kepala rumah tangga, saudara terus membiarkan keadaan ini, saudara mengikuti hasrat dari puber kedua, dengan pola yang cenderung mencari perhatian dan genit, saudara ingin tampil lebih muda dan mengikuti gaya berpacaran ABG, sesungguhnya saudara sedang kehilangan jati diri sebagai laki-laki sejati, dan lebih berbahaya lagi, saudara sedang menuju jurang kehancuran.
Di akhir zaman ini, manusia semakin menentang Allah dengan hidup semaunya tanpa mempedulikan Tuhan, sekalipun mereka sering menyebut nama Tuhan. Sebab sesungguhnya mereka tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Saudara yang terkasih, apabila saudara menjauh dari Tuhan, setan dengan berbagai tipu daya dan perangkapnya siap menjebak saudara. Setan selalu berusaha untuk menghancurkan apa yang baik yang berasal dari Allah, karena ia tidak ingin saudara bahagia. Termasuk di dalamnya setan berusaha menghancurkan pernikahan saudara dengan berbagai cara. Apabila salah seorang di antara saudara suami atau istri tidak lagi saling mengasihi dengan kasih Tuhan, maka pernikahan saudara akan menjadi hambar. Dan salah seorang dari antara saudara, apakah suami atau istri akan mulai menjajaki kemungkinan cinta di luar. Jika pernikahan saudara hambar, saudara tidak lagi merasakan saling jatuh cinta dan membutuhkan, tidak ada lagi gairah dan hasrat seksual yang kudus, maka saudara mulai mengatasnamakan puber ke-2, jatuh cinta lagi dengan orang lain seringkali yang lebih muda. Api asmara mulai menjerat saudara, dan saudara merasa menjadi muda kembali. Sesungguhnya itu bukan cinta sejati melainkan hawa nafsu. Firman Tuhan berkata di dalam Matius 15:19, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.” Dan 1 Korintus 6:18 berkata, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.”
Segala sesuatu muncul dari sikap hati, jika hati kita tulus maka yang keluar juga adalah cinta yang tulus, cinta yang tulus dan sejati akan semakin didewasakan, tidak akan luntur sekalipun istri saudara tidak lagi langsing atau muda. Saudara tidak akan mencari yang lain, atas alasan cinta, padahal itu hanyalah kedok percabulan, dan rasul Paulus telah memberi peringatan bahwa jika saudara melakukan percabulan dengan berselingkuh, maka saudara berdosa terhadap diri saudara sendiri.
Perangkap si jahat untuk orang yang telah menikah adalah dengan menawarkan kenikmatan palsu. Amsal berkata bahwa air curian manis rasanya dan roti yang dimakan dengan sembunyi itu lezat. Dosa menawarkan kenikmatan sesaat, ujungnya seperti api dalam sekam yang lama-kelamaan akan membakar kehidupan saudara dan keluarga saudara. Tidak ada pernikahan yang bahagia dengan perselingkuhan di dalamnya, karena itu berarti pengkhianatan cinta. Saudaraku, jagalah hati saudara terhadap keinginan yang menipu dan cabul. Jaga mata saudara agar jangan mengingini anak dara. Jangan pernah mencoba-coba bermain api. Ayub berkata bahwa ia menjaga matanya terhadap anak dara. Jangan saudara mengikuti keinginan dunia dengan hawa nafsunya yang menyesatkan, lalu mencari kesenangan dengan mengikuti dorongan cinta anak muda yang baru puber, haus akan cinta dan perhatian. Saudara yang pernah merasakan jatuh cinta, biarlah saudara terus memupuk cinta sejati dengan pasangan saudara sampai masa tua, dan terus bertumbuh dan saling membangun dalam kasih, sehingga perubahan karakter, kepercayaan, dan yang terutama adalah kasih yang semakin dalam dan indah. Jika saudara benar-benar saling mengasihi dan bertumbuh di dalam kasih, maka saya yakin bahwa masalah pubertas, kalaupun itu muncul, dapat dilewati dengan kemenangan.
Saudaraku terkasih, biar bagaimanapun rumah tangga yang saudara bangun tidak akan kokoh tanpa Tuhan, untuk itu saudara harus meminta Tuhan saja yang menjadi nahkoda dalam rumah tangga saudara. Mengapa banyak rumah tangga hancur berantakan? Hal yang utama disebabkan banyak keluarga tidak memiliki Yesus di dalam pernikahan. Arus dunia yang kuat, berupa gaya hidup dan prinsip-prinsip dunia yang sesat, itulah yang menguasai hati banyak orang. Berapa banyak anak-anak yang kemudian menjadi korban oleh karena dosa dan tindakan orangtua mereka. Saudara mungkin memiliki alasan kuat untuk mengikuti masa puber, namun sesungguhnya saudara hanya berusaha membuat pembenaran atas hawa nafsu saudara sendiri.
Saudara yang dikasihi Tuhan, mari renungkan sejenak bagaimana saudara awal mulanya menikah dan bahagia. Bersukacitalah dengan istrimu. Artinya berbahagialah, dan kebahagiaan hanya terjadi jika saudara mau mengikuti prinsip Tuhan. Firman Tuhan berkata di dalam Yesaya 48:18 Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.
Kepuasan bisa saja saudara alami jika saudara mengikuti asmara puber ke-2, saudara mungkin merasa senang sesaat, tetapi selanjutnya adalah malapetaka, karena Tuhan tidak menghendaki perselingkuhan, percabulan atau pernikahan palsu. Nah saudara yang dikasihi Tuhan, jika saudara sedang mengalami masa di mana puber kedua membuat saudara kehilangan jati diri, saya ingin memberitahukan jalan agar saudara kembali menyadari siapa diri saudara di hadapan Tuhan. Saudara dipilih Allah untuk menjadi pemimpin bagi keluarga dan komunitas saudara, jadi temukan kembali jati diri saudara di hadapan Tuhan. Masa ini adalah masa di mana saudara harus lebih lagi menyerahkan seluruh hidup saudara, agar Tuhan mengangkat saudara sebagai laki-laki seperti yang difirmankan Allah kepada Adam, berkuasalah atas bumi.
Saudara kaum bapak memiliki potensi yang luar biasa yang masih saudara simpan dan belum dimaksimalkan. Mengapa saya berkata demikian? Karena di dalam Tuhan uban di kepala saudara itu tanda bahwa saudara semakin berhikmat, dan seperti dikatakan mazmur Daud, bahwa saudara akan tetap berbuah sampai masa tua. Saudara ingat baik-baik, Kaleb bin Jefune menduduki tanah warisan pada usia tua, dan dikatakan bahwa kekuatannya tetap seperti masa ia muda. Biarlah saudara diliputi kesadaran bahwa bukan waktunya mencari kesenangan diri yang semu. Justru saat ini merupakan waktu yang baik di mana saudara dapat dipakai Tuhan lebih lagi bagi kemuliaan nama-Nya, saudara dapat mengalami kehidupan yang luar biasa. Kepuasan hanya ada bila saudara mengenal diri sendiri dengan baik, semakin mengenal Allah, saudara dapat menjadi pemimpin yang penuh hikmat dan bijaksana, saudara akan lebih diperhitungkan dan dihormati, selanjutnya saudara dapat puas dan bahagia dengan satu istri dan anak-anak sampai Tuhan memanggil saudara.
Orang yang melayani Tuhan dengan baik akan dihormati. Istri, anak-anak dan komunitas saudara akan melihat figur laki-laki yang didambakan, penuh tanggung jawab dan terhormat, karena memimpin keluarganya dengan baik, sampai saat yang ditentukan Tuhan saudara menerima penghargaan di surga. Saudara terkasih terutama kaum pria, saudara para bapak, saudara akan dapat mengatasi mitos puber kedua dengan pertolongan kuasa Roh Kudus. Berbagilah beban dengan hati yang jujur dengan pasangan saudara, dan saudara para istri biarlah saudara menjadi penolong yang sepadan. Dampingilah suami saudara mengatasi problem puber kedua dengan kasih, dan bersekutulah di dalam Tuhan lebih lagi, selalu libatkan Tuhan Yesus, dan saya menyaksikan laki-laki yang takut akan Tuhan selalu memiliki kehidupan yang luar biasa dan dibebaskan dari perangkap puber kedua, sehingga keluarga saudara menjadi bahagia. Jika Tuhan ada di dalam pernikahan saudara akan luar biasa, bukan 2 atau 10 tahun tetapi seumur hidup.
Saya ingin mengajak saudara untuk berdoa.
Tuhan Yesus yang baik, Engkau mengenal dengan baik saudaraku ini. Ampunilah semua kesalahan yang ia lakukan. Mungkin tanpa ia sadari, ia hidup jauh dari-Mu. Jika saat ini saudaraku ini mengalami masa puber kedua, Tuhan tolong agar ia dapat menghindari semua perangkapnya, dan jagailah langkahnya selalu. Jika saudaraku ini terkena panah asmara yang akan membawanya kepada dosa, atau jika saudaraku ini tengah berselingkuh, Tuhan ampunilah dan lepaskanlah dia dari jerat si jahat ini. Bebaskanlah saudaraku ini dari segala ikatan dosa seksual, percabulan atau perzinahan. Di dalam nama Tuhan Yesus aku mematahkan semua panah api asmara yang menjeratnya dan membawanya kepada perselingkuhan. Arahkanlah hatinya Tuhan untuk mendekat kepada-Mu. Pimpinlah saudaraku ini melewati masa yang sulit baginya. Berkati anak-Mu ini ya Tuhan, dan bentengilah dia. Pulihkan cintanya kepada keluarga, isteri dan anak-anaknya. Terima kasih Tuhan Yesus, di dalam nama-Mu kami berdoa. Amin.
Saudaraku, saya percaya, jika saudara bersatu di dalam doa, bersama dengan isteri saudara, saudara akan dapat melewati masa-masa yang sulit. Dan saya percaya bahwa saudara akan menjadi pria sejati yang telah dipulihkan Tuhan, dan Tuhan akan memakai hidup saudara, dan akan membawa saudara kepada kemenangan dan kehidupan pernikahan yang penuh dengan kebahagiaan, karena saudara amat berarti bagi Tuhan. Saya akan tetap berdoa untuk saudara. Tuhan memberkati.
Ev. Rini Koesdyanto
***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar