Minggu, 25 Mei 2014
Ditipu Habis-habisan
Senang sekali dapat bersama saudara dalam program ini, saya berharap saudara diberkati melalui setiap pesan yang saya sampaikan. Karena di dalam setiap firman Tuhan ada berkat yang luar biasa untuk membangun iman saudara. Jadi bagaimanapun kondisi iman saudara saat ini, biarlah Roh Kudus menguatkan saudara. Kita akan melihat firman Tuhan di dalam Mazmur 43:1. Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang! Kemudian kita lihat Yesaya 32:7, “Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya.”
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, dunia ini sedang menuju kepada kebinasaan karena dosa semakin merajalela. Setiap hari Allah yang mahakudus, mata-Nya yang suci menyaksikan bagaimana manusia yang Ia kasihi hidup dalam dosa, kecenderungan hatinya tidak ada takut akan Allah, seolah-olah Allah tidak ada. Padahal apapun yang saudara dan saya lakukan, jauh ke dalam hati Dia melihat dan mengetahui. Ada begitu banyak orang menjadi korban penipuan, manusia dengan mudahnya menipu teman, orang lain, bahkan saudara sendiri demi uang dan nama atau popularitas. Dan akar dari semua penipuan ini adalah sifat dusta yang merupakan sifat dasar dari Iblis. Orang yang hatinya tidak lurus atau jahat, bisa dengan entengnya menipu orang lain bahkan sampai menghancurkan kehidupan orang yang ditipu. Seorang ibu menjadi korban penipuan habis-habisan, disebabkan dia begitu mudah percaya kepada orang lain, dan penyebab yang utama, adalah karena ibu ini memiliki akar kepahitan terhadap suaminya, dengan demikian ia membuka celah bagi dosa sehingga terkena ilmu pelet, yang membuat ibu ini rela mengikuti kemauan orang itu, bahkan rela dirinya berselingkuh dengan orang tersebut. Tidak lama kemudian hartanya habis, dan rumah tangganya hancur. Ketika ibu ini sadar, segalanya telah terlambat, habis-habisan tidak ada yang tersisa, kecuali penyesalan, tangisan dan harga yang harus dibayar untuk menyelamatkan pernikahannya yang hancur lebur.
Saudara terkasih, Allah memang ada di pihak yang tertipu, namun demikian mengapa seolah Tuhan mengijinkan hal itu terjadi? Semua dikarenakan kita juga memberikan kesempatan untuk si jahat berpijak melalui dosa yang telah kita lakukan. Jika saudara tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, saudara menjalankan kehidupan beragama tetapi itu hanya rutinitas agamawi, dan saudara tetap hidup di dalam dosa, maka sesungguhnya saudara tidak mempunyai benteng atau pagar yang kuat. Allah kadangkala mengijinkan kehancuran, dan saudara ditipu habis-habisan dengan maksud agar saudara
bangkit dan memegang firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Apapun yang saudara miliki di dunia, harta benda, kenyamanan hidup tidak lebih berharga daripada diri saudara sendiri di hadapan Allah. Allah mengijinkan si jahat dan orang jahat menipu dan menghancurkan saduara, supaya Dia dapat menyelamatkan saudara dari kehancuran yang sesungguhnya.
Mungkin saat ini saudara benar-benar menyesali semua yang telah hilang dirampas, usaha saudara bangrut karena ditipu ratusan juta atau milyaran rupiah, atau saudara dikhianati rekan kerja, ada seorang gadis yang mau bekerja ternyata malah dijual ke rumah bordir, dan begitu banyak duka karena orang jahat memperdaya saudara. Saya ingin mengajak saudara untuk melihat persoalan ini dari pandangan Allah yang penuh kasih. Dia ingin agar saudara hidup dengan pagar yang telah Dia bangun. Ada perlindungan para malaikat, ada benteng ilahi yang siap memagari saudara dari rencana dan serangan kuasa jahat. Jika saudara hidup di jalan dan rencana-Nya, maka hal perlindungan-Nya tersedia bagi saudara sekeluarga. Tuhan menghendaki kemurnian hati saudara.
Sekarang ini, kalaupun saudara begitu diliputi kemarahan, kebencian dan dendam, rendahkanlah diri saudara sekali lagi dihadapan Tuhan, jangan membalas yang jahat dengan yang jahat, jangan memakai cara atau kekuatan sendiri. Berilah tempat kepada murka Allah yang memang menentang dan akan menghukum orang yang telah menipu dan menghancurkan usaha dan kehidupan saudara.
Mazmur 5:7 berkata, Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu. Saudaraku, orang yang jahat dan penipu di hadapan Allah tidak ada apa-apanya, dan mereka akan menerima balasan, sebab hati mereka seperti yang dikatakan Mazmur 52:4. “Engkau merancangkan penghancuran, lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau, penipu!” dan Amsal 21:8 “Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya.”
Kadangkala saya mendapati seseorang demikian menaruh dendam kesumat karena penipuan yang dialaminya. Kemarahannya disimpan selama bertahun-tahun dan membuat hidupnya semakin hancur. Ia berkata, “Kalau saya sudah buat orang itu masuk penjara, atau kalau saya bisa bunuh orang itu, barulah saya puas.” Saudaraku, kemarahan dan dendam akan mengerjakan hal yang lebih buruk lagi dan bahkan dapat membawa saudara kepada neraka. Jika saudara melakukan pembalasan, saya ingin mengatakan bahwa sesungguhnya saudara tidak lebih baik dari si penipu itu sendiri.
Saudara terkasih, pembalasan dari rasa marah dan kebencian tidak akan mengerjakan kebaikan bagi saudara, hal itu justru akan membuat saudara makin menjadi sasaran dan ikatan kuasa jahat yang membelenggu saudara. Serahkanlah semuanya kepada Allah yang maha adil, dan percayalah bahwa Dia yang akan bertindak bagi saudara, dengan cara-Nya dan sesuai kehendak-Nya. Mari bawa segala kesedihan dan kemarahan, dan kehancuran saudara kepada tangan Tuhan yang penuh kasih, dan izinkanlah Dia melembutkan hati saudara, dan memupuk kembali harapan saudara yang sempat hilang. Saya ingin mengajak saudara untuk berdoa.
Ev. Rini Koesdyanto
***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar