Rabu, 28 Mei 2014
Kumpulkanlah Harta di Surga
Saudara terkasih, salam hangat dalam kasih Tuhan. Mungkin ada begitu banyak masalah dalam kehidupan saudara, tetapi selalu ada harapan untuk hari esok, Amin. Saya bersyukur kepada Tuhan untuk setiap saudara yang diberkati melalui program ini. Ada banyak doa yang harus kami naikkan dan ada banyak pertolongan Tuhan yang ajaib melalui kesaksian yang kami terima. Kiranya saudara termasuk orang yang mendapatkan berkat tersebut. Semua pesan singkat yang saya bagikan merupakan suatu kerinduan Tuhan yang di dalamnya saya menawarkan suatu kehidupan yang berbahagia, jika saudara sungguh-sungguh menghidupi firman Tuhan yang saya sampaikan. Saya berharap dan berdoa, bahwa saudara pun menjadi berkat bagi kerajaan surga, dan terus melayani bersama saya sampai maranatha, Tuhan Yesus datang kembali.
Saudaraku, hari ini saya mengajak saudara yang sudah mendapat kepastian akan keselamatan untuk mengumpulkan harta di surga. Sekali lagi saya ingin menegaskan bahwa kepastian akan keselamatan hanya dapat saudara miliki di dalam nama Yesus.
Di dalam Matius 6:20, Tuhan Yesus berkata, “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”
Tidak salah saudara bekerja mencari uang untuk kebutuhan saudara dan keluarga, agar kehidupan menjadi lebih baik dan semua anggota keluarga mendapat yang terbaik. Namun setelah semua tercukupi bahkan berlimpah, apakah yang saudara lakukan dengan harta kekayaan saudara? Orang menyimpan uang di bank sampai milyaran rupiah, ternyata bank-nya bermasalah dan uang susah dikembalikan. Banyak orang kaya terkena kasus penipuan, perampokan atau pemerasan. Dunia ini memang tidak pernah aman. Seringkali orang mengumpulkan harta benda, uang yang banyak, tetapi kemudian meninggal dan pada saat meninggal tentu saja tak satupun dari harta itu yang dapat ia bawa.
Tuhan Yesus, pemilik langit dan bumi dengan segala kekayaannya, mengajarkan kita tentang bagaimana kita harus menyimpan harta. Seluruh harta di dunia hanyalah untuk dipakai di dunia. Harta yang dapat disimpan di surga adalah harta yang kekal yaitu segala pekerjaan baik yang kita lakukan di dunia. Jika harta kita berlimpah baiklah kita berhikmat menggunakannya, jangan kikir, sebab orang kikir termasuk tidak mendapat tempat di surga. Amsal 11:24 berkata, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” Orang yang kikir, selalu berpikir, Ini hartaku, aku mengumpulkan untuk diriku dan aku takut kekurangan hartaku. Kalaupun ia memberi maka yang diberi adalah barang yang sudah tidak pantas diberikan. Dan hatinya begitu berat untuk memberi. Tuhan harus memberi peringatan kepada orang kaya agar hatinya jangan melekat pada kekayaannya, karena sesungguhnya kekayaan sama sekali tidak dapat diandalkan. Uang dapat mebebaskan orang dari pengadilan di bumi, dari penjara, tetapi uang tidak dapat membeli surga. Jika kekayaan yang saudara punya adalah dari berkat Tuhan, maka saudara harus menjaga hati untuk tidak mengandalkan kekayaan saudara. Seringkali kekayaan dapat hilang dalam semalam, karena semua yang di dunia tidak ada yang kekal. Seringkali Tuhan mengijinkan orang kaya mengalami kebangkrutan, penipuan, hartanya habis dirampok atau ditipu, atau mengalami musibah kebakaran, demi menyelamatkan jiwanya, supaya hatinya kembali kepada Tuhan dan mengalami kehidupan yang benar.
Matius 6:21 berkata, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Dan Mazmur 62:11 berkata, “Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.”
Mengumpulkan harta di surga adalah bagian kita, baik orang kaya maupun yang belum kaya secara materi. Tuhan mengajarkan kita bagaimana caranya, yaitu dengan melakukan kehendak-Nya. Di dalam doa, saya pernah diperlihatkan rumah yang Tuhan sediakan di surga. Waktu itu saya sedang berdoa buat seseorang yang baru saja diselamatkan. Tuhan katakan bahwa untuk setiap jiwa yang saya bawa, Tuhan taruh permata di dinding rumah saya di surga. Menolong jiwa-jiwa yang terhilang kepada Yesus adalah menyimpan harta di surga, melakukan kehendak Allah, menjadi pelayan Tuhan yang setia, mengambil bagian di dalam melayani Tuhan dalam segala bidang, seluruh doa-doa saudara dan setiap persembahan baik pikiran, tenaga dan uang saudara untuk misi kerajaan surga, adalah menabung harta di surga. Saudara dapat berdoa setiap saat untuk para misionaris di pedalaman, hamba-hamba Tuhan dan misi penginjilan di seluruh dunia, supaya jiwa-jiwa masuk ke dalam kerajaan surga. Saudara dapat melakukan apapun yang baik buat teman, tetangga dan orang lain yang membutuhkan pertolongan dan penghiburan. Puji Tuhan untuk semua cara yang begitu mudah dan sederhana ini, tidak ada yang sulit bukan? Begitu mudah, dan terjamin. Pertanyaan saya, sudah berapa banyak harta yang saudara simpan di surga?
Suatu kali seorang hamba Tuhan diundang ke rumah seorang konglomerat, pemilik pertambangan minyak. Orang kaya ini memperlihatkan seluruh istananya yang mewah dan megah, kemudian ia juga menunjukkan semua tambangnya dan berkata, semua ini saya peroleh karena Tuhan memberkati saya, Tuhan begitu baik pada saya, ini saya punya, itu saya punya, kata orang kaya tersebut sambil menunjuk ke segala arah. Hamba Tuhan itu tersenyum dan berkata sambil menunjuk ke atas, “Bagaimana dengan yang di atas sana, saudara sudah punya apa?” Barulah ia sadar betapa sedikitnya ia menabung di surga. Orang kaya ini ternyata begitu miskin dibandingkan dengan bunda Theresa yang begitu kaya di surga, sekalipun sewaktu di dunia ia hidup dalam kesederhanaan, demi orang-orang India datang kepada Tuhan.
Siapakah orang yang berbahagia di surga? Saudara dapat menjadi orang yang diberkati dengan memberkati surga melalui semua yang saudara lakukan di dunia, dan harta saudara menjadi begitu berlimpah di surga. Tidak seorangpun dapat mengambil bagian dan tabungan saudara, karena masing-masing orang menabung untuk dirinya sendiri, tidak ada warisan yang dibagi di sana. Jadi marilah kita giat memberi, memberi seluruh hati dan hidup kita bagi Tuhan. Kita akhiri renungan ini di dalam doa.
Bapa yang baik, yang kami puji di dalam Tuhan Yesus, terpujilah kasih-Mu, karena firman-Mu memberikan terang dan jalan serta peringatan bagi kehidupan kami. Saat ini kami serahkan hati kami untuk lebih mengasihi-Mu. Terima kasih untuk surga yang Tuhan berikan. Mulai hari ini kami ingin mengumpulkan harta kami, di surga. Kami serahkan semua milik dan hidup kami bagi kerajaan-Mu. Terimalah seluruh persembahan kami. Terima kasih Bapa yang baik. Di dalam nama Anak-Mu Yesus kami berdoa. Amin.
Selamat mengumpulkan harta di surga, dan menikmati kehidupan yang berbahagia di dunia. Tuhan memberkati. Sampai jumpa
Ev. Rini Koesdyanto
***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar