Kamis, 29 Mei 2014

Rahasia Komitmen


Salam saya buat saudara pendengar, kiranya berkat Tuhan tercurah buat saudara. Kesempatan kali ini saya ingin membagikan apa yang menjadi pemikiran Tuhan tatkala Ia mengatakan, "Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit, oleh karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian," Matius 9:38. Saudara terkasih, apa yang Tuhan nyatakan merupakan jawaban sekaligus permintaan, karena jika kita berbicara tentang tuaian jiwa-jiwa, maka harus ada orang yang menjadi penuainya, dan permasalahannya adalah bahwa ladang Tuhan selalu kekurangan para penuai. Kita sering berdoa meminta pekerja untuk tuaian, namun kita juga harus menjawab pemikiran Tuhan ini.

Saya seringkali merasa kekurangan orang-orang yang berkualitas untuk dapat diajak bersama-sama menuai jiwa-jiwa yang terhilang. Semakin saya renungkan, ternyata hal ini bukan pemikiran saya semata-mata, melainkan pemikiran Tuhan, buktinya firman Tuhan mengatakan, mata Tuhan menjelajah keseluruh bumi, dan mencari orang yang bersungguh hati, untuk Ia melimpahkan kekuatan-Nya (2 Tawarikh 16:9). Saya begitu sedih mendapati sangat sedikit orang yang hatinya terbakar oleh kasih kepada Tuhannya, dan mau memberi diri dipakai sebagai alat di tangan Tuhan. Saya menemukan jawaban yang sebenarnya sederhana, mengapa orang percaya tidak dapat dipakai maksimal sebagai penuai, ternyata karena mereka tidak mempunyai fokus yang benar. Kekristenan yang sejati adalah memindahkan fokus dari diri sendiri kepada Tuhan dan sesama. Orang-orang yang mau memindahkan fokusnya kepada Tuhan, adalah mereka yang mengasihi Tuhan lebih daripada diri sendiri dan segalanya. Mereka memiliki rahasia komitmen ilahi yang membuat mereka dapat menanggapi penggilan pelayanan.

Saudaraku, kita pernah membaca di dalam Injil Lukas 17 tentang 10 orang kusta yang disembuhkan Tuhan Yesus, namun yang kembali untuk mengucapkan terima kasih dan mau melayani hanya satu orang saja. Adakah saudara adalah yang satu orang itu ataukah termasuk golongan yang sembilan orang? Pilihan saudara akan menandai kualitas hati saudara.

Saya ingin menceritakan kisah sejati tentang seorang pria Inggris yang lahir di abad ke-19, yang kemudian dunia mengenalnya sebagai Rasul Afrika. Dialah David Livingstone, seorang yang hatinya dan fokus hidupnya dipersembahkan hanya untuk Tuhannya. Saya merasa begitu terhormat jika dapat menceritakan betapa ia memiliki rahasia komitmen yang menjadikannya seorang yang luar biasa di tangan Tuhan. Jika saudara membaca biografinya, saudara akan kagum dengan kesungguhan hatinya. David rela meninggalkan segala-galanya, bahkan harus terpisah dari isteri dan anak-anak yang sangat ia kasihi, demi melayani jiwa-jiwa yang terhilang di belantara Afrika yang ganas pada abad 19. Seluruh hidupnya ia persembahkan demi cintanya kepada Tuhannya dan kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Misinya adalah melihat ribuan desa di Afrika datang kepada Yesus. Ia mengalami berbagai kesukaran dan penderitaan, penyakit malaria yang ganas, binatang buas, dan alam Afrika yang masih hutan belantara. Meski seringkali ia mengalami kesepian, terpisah dari peradaban, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk memenuhi panggilan pelayanan yang diberikan Tuhan kepadanya. Sampai habis seluruh jiwa raganya, ia bahkan harus kehilangan istri dan anaknya. Satu tangannya lunglai akibat terkaman singa. Satu telinganya tuli karena demam, dan satu matanya buta akibat tertimpa pohon di hutan. Namun ia didapati setia sampai akhir hidupnya, meninggal dalam usia tua dan lemah, di atas kedua lututnya sedang berdoa untuk kebangunan rohani di Afrika.

Saudara terkasih, jika saya menceritakan kisah ini, hati saya selalu diliputi kobaran api yang luar biasa dan kekaguman tentang seorang yang begitu memiliki komitmen kepada Tuhannya. Saudara, jika kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita tidak akan dapat berdoa seperti yang pernah diucapkan David, doa yang akan membuat kita yang mengucapkan kata-kata itu seperti melekat ditenggorokan kita, doa yang dikenal sebagai Doa Rangkap Tiga. Begini doanya,

“Tuhan utuslah aku ke mana saja Engkau mau, hanya sertailah aku.
Letakkan beban apa saja atasku, hanya topanglah aku.
Putuskan ikatan apa saja dariku, kecuali ikatan yang mengikatku kepada pelayanan-Mu dan kepada hati-Mu.”

Saudaraku, kita dapat melihat betapa kekuatan Allah ditumpahkan kepada seorang David Livingstone, yang memiliki komitmen yang luar biasa oleh karena satu janji dari Tuhan, “Ketahuilah Aku menyertai engkau sampai kesudahan zaman.”

David telah menyelesaikan panggilan pelayanannya, dan saya dapat merasakan betapa saat ini dia bersorak-sorak bersama para malaikat di surga, oleh karena tuaian yang besar terjadi atas Afrika, melalui tongkat estafet yang telah diserahkan kepada setiap orang yang mau menanggapi panggilan yang mulia dari surga. Betapa hati saya selalu terbakar oleh api Tuhan, jika melihat bagaimana KKR-KKR Reinhard Bonnke di Afrika selalu menjarah jutaan jiwa, dan banyak lagi kegerakan terjadi di benua tersebut.

Saudara terkasih, hari ini juga, melalui siaran ini, penggilan yang sama tetap terdengar, adakah saudara orangnya? Tuhan Yesus memberikan perintah di dalam Matius 28:19-20, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Jika hati saudara saat ini terbakar oleh api yang kudus, mari biarkan belas kasihan jiwa-jiwa membawa saudara melangkah menuai jiwa-jiwa yang terhilang. Serahkanlah hati dan hidupmu, biarkanlah Allah yang empunya tuaian mempekerjakan saudara. Ladang sudah menguning, berapa banyak jiwa-jiwa yang setiap hari membutuhkan lawatan Allah. Mereka terhilang, tertindas dan terluka oleh karena dosa. Berjuta-juta jiwa dibelenggu dosa, korban free sex, narkoba, perceraian, perselingkuhan, anak-anak muda yang terhilang, orang-orang yang tengah mengalami depresi dan ingin bunuh diri. Saudaraku, dengarkan panggilan-Nya, biarkan Dia memakai saudara menjadi alat kasih-Nya, maka saudara akan merasakan sukacita, kebahagiaan yang tidak terkira ketika saudara mau bekerja di ladang-Nya. Saya amat berbahagia menanggapi amanat agung-Nya, dan Tuhan membawa saya kepada jiwa-jiwa yang terhilang setiap hari, untuk saya bawa mereka kepada Tuhan Yesus. Apa yang yang saudara investasikan bagi kerajaan surga tidak akan pernah sia-sia, setiap doa, pemikiran, tenaga dan uang saudara menjadi berkat yang kekal bagi setiap jiwa yang menerimanya.

Mari saya mengajak saudara melayani Tuhan. Di manapun saudara ditempatkan, di situ ada jiwa-jiwa yang membutuhkan kasih Kristus, saudara akan diurapi dan dipakai-Nya untuk menuai jiwa-jiwa. Haleluya.

Saudaraku, pelayanan saudara adalah sebuah pernyataan ketaatan akan Amanat Agung yang Tuhan berikan, Tuhan memberi perintah dan saudara harus menaati dengan kasih. Orang-orang yang melayani adalah mereka yang hidupnya dipenuhi kasih akan Tuhannya. Melalui pelayanan saudara, apapun yang saudara lakukan, tidak ada yang terlalu kecil, semua begitu berarti buat setiap jiwa yang membutuhkan. Pengabdian saudara akan bernilai kekal dan mulia, dan Tuhan akan memperhitungkan setiap persembahan hidup saudara. Mari kita berdoa,

Bapa, di surga, kami bersyukur akan kehidupan yang Engkau berikan, suatu kesempatan untuk hidup bagi-Mu. Sekarang saudaraku ini mau mempersembahkan hati dan hidupnya untuk Engkau pakai menjadi alat kasih-Mu. Pakailah dan urapilah dia untuk pekerjaan-Mu yang mulia, menjamah setiap hati dengan kasih-Mu, dan melayani yang terhilang dari hadapan-Mu, memulihkan yang terluka, membangkitkan yang letih lesu dan berbeban berat. Kiranya kuasa Roh Kudus-Mu tercurah dan memperlengkapi saudaraku ini. Terima kasih Bapa, untuk kekuatan yang Engkau berikan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Saudara pendengar, Tuhan begitu senang dengan respon yang saudara berikan, biarlah doa saudara tadi menjadi dupa yang harum di hadapan-Nya, dan lihatlah bagaimana saudara akan merasa sangat berguna dan diberkati dengan apa yang akan saudara lakukan. Ingatlah selalu, saya akan selalu bersama dengan saudara dalam doa dan pelayanan kepada Tuhan. Sampai jumpa, berkat Tuhan buat saudara.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Menjadi Pasangan yang Sepadan


Saudaraku, shalom di dalam kasih Kristus. Saat yang berbahagia ini kita dapat bertumbuh bersama dalam mengiring Tuhan. Pelayanan audio ini ada oleh karena kerinduan Tuhan untuk selalu memberkati saudara, sehingga iman dan kasih saudara semakin bertumbuh dan tersebar menjadi berkat yang besar bagi orang lain, dan Tuhan dipuji di mana-mana. Saya sangat bergairah dalam setiap topik yang ada, karena kerinduan saya adalah agar nama Tuhan dibuat harum oleh pengenalan akan Dia di mana-mana. Kumpulan renungan ini tersedia juga dalam bentuk CD dan disebarkan ke berbagai wilayah di Indonesia dan juga ke negara-negara lain, diterjemahkan dalam berbagai bahasa dengan maksud agar setiap orang dapat mendengar kabar baik dan memiliki pertumbuhan rohani yang murni, serta mengiring Tuhan. Untuk setiap respon saudara kami sangat bersyukur, karena itu semua merupakan sinergi antara saudara, saya dan karya Roh Kudus, terpujilah nama Tuhan Yesus.

Baiklah kita akan menyisihkan waktu untuk membaca firman Tuhan, di dalam Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu Kejadian 2:24 “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”

Saudaraku, Tuhan adalah pencetus ide pernikahan. Dialah yang merancang terbentuknya keluarga saudara dan memberikan cinta kasih sebagai pengikat antara saudara dan pasangan saudara, baik suami ataupun istri. Saya senang sekali setiap kali menerima kartu undangan dan di dalamnya tertulis Tuhanlah yang mempersatukan mereka, atau satu di dalam ikatan kasih Tuhan. Oleh sebab itulah saudara dan pasangan saudara harus satu iman. Saudara yang laki-laki meninggalkan rumah orangtua dan membangun keluarga baru, berarti saudara harus benar-benar tinggal terpisah dari orangtua, karena saat terpisah itulah otoritas saudara sebagai kepala rumah tangga menjadi jelas. Saudara bukan lagi anak yang diatur oleh orangtua, melainkan saudara dan pasangan mengatur hidup keluarga sendiri. Ada banyak persoalan terjadi manakala seorang yang telah menikah tetap tinggal di rumah orangtua. Namun saya ingin mempersempit topik kita tentang bagaimana saudara harus menjadi pasangan yang sepadan, baik suami sebagai kepala, maupun istri sebagai penolong. Allah mengerti bahwa jika saudara sepadan, serasi, cocok, dan klop sebagai pasangan maka itu akan menghasilkan pernikahan yang bahagia dan memberi dampak yang luar biasa bagi dunia yang terhilang. Jadi tujuan pernikahan bukan hanya menyatukan cinta tetapi lebih luas lagi bahwa melalui pernikahan saudara, tujuan Allah digenapi, yaitu melahirkan keturunan ilahi, memenuhi bumi dan berkuasa. Maknanya bahwa ketika saudara menikah, saudara diberi mandat oleh Tuhan, bahwa melalui pernikahan, saudara dan pasangan melayani Tuhan beserta seisi keluarga. Dan jika hal ini saudara pahami maka pernikahan itu pasti akan menghasilkan suatu hal yang luar biasa bagi kerajaan Allah.

Saudara ingat pada waktu awal menikah, saudara mendapat bimbingan pranikah, bahkan banyak di antara saudara yang telah melayani Tuhan sejak masa muda, masing-masing bertumbuh dan memiliki kerinduan, visi melayani Tuhan, saudara mengalami pembentukan karakter bersama pasangan saudara setelah dipersatukan dalam pernikahan. Tetapi tidak sampai di sini, Tuhan menghendaki agar saudara terus bertumbuh. Saya perhatikan, ada beberapa pasangan pada waktu muda kelihatan bertumbuh, semangat dalam melayani, namun pada waktu menikah perlahan semua menjadi kendur. Saudara dulu rajin melayani Sekolah Minggu atau pemuda remaja, dan sebagainya. Tuhan merindukan agar setelah saudara menikah saudara tetap hidup di dalam panggilan pelayanan. Memang tantangannya berbeda, saudara sekarang lebih sulit mengatur waktu, karena saudara harus bekerja, saudara para istri juga mungkin bekerja, mungkin kita juga mengalami kesulitan ekonomi karena banyak kebutuhan keluarga, para istri yang juga menjadi ibu rumah tangga, tentu sama repotnya, mempunyai anak-anak yang masih kecil dan terus beranjak dewasa.

Sebenarnya semua itu dapat diatasi, asalkan Tuhan tetap menjadi prioritas keluarga saudara, karena ada banyak cara di mana saudara dapat melayani Tuhan bersama seisi rumah. Di mana hati saudara berada, di situlah semua terlihat. Tuhan no 1, kemudian keluarga dan barulah pelayanan. Kita tidak boleh mengabaikan keluarga demi pelayanan dan begitu juga sebaliknya. Semua dapat berjalan beriringan jika saudara memang memiliki roh yang menyala dan berkobar, serta belas kasihan bagi jiwa-jiwa yang terhilang. Ada seorang ibu yang begitu bijak dan ia mengurus keluarga, bekerja dan melayani dengan cara menulis puisi yang kemudian menjadi berkat besar bagai dunia, karena melalui puisinya itu ia membawa pertobatan dan penghiburan bagi orang lain. Saudaraku terkasih, sebagai istri atau sebagai suami, haruslah saling membangun, agar saudara dan pasangan saudara dapat melayani Tuhan menurut panggilan dan talenta yang Tuhan berikan. Karena sebagai suami atau istri saudara adalah pribadi yang harus bertanggung jawab atas setiap talenta dan visi yang Tuhan berikan. Jika saudara tidak saling membangun dan hidup di dalam visi dan panggilan-Nya, maka yang terjadi adalah bahwa saudara tidak akan bertumbuh dalam kerohanian, mengalami stagnasi, kelesuan rohani, tidak berbuah, bahkan mati rohani. Hidup biasa-biasa saja sebagai keluarga. Akhirnya sedikit demi sedikit dapat dipastikan saudara akan berkompromi dengan dosa, karena hidup jauh dari api kebangunan rohani yaitu tanpa visi dan gairah melayani akan membuat si jahat mudah mendekati. Lalat tidak akan berani mendekat pada kompor yang panas, begitu kata penginjil Reinhard Bonnke.

Di dalam Efesus 2:10 dikatakan, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Saudaraku, apa yang menjadi tujuan pernikahan saudara? Ingatlah tujuan Allah, yaitu agar saudara melahirkan keturunan ilahi, dan tujuan ini bukan hanya untuk keluarga pendeta dan penginjil tetapi semua keluarga. Saya seringkali khawatir melihat keluarga yang tidak melayani Tuhan akhirnya masuk pada tingkat kebosanan dalam rumah tangga mereka. Kadang ada yang begitu giat mengejar karier dan uang, itu tidak salah selama saudara jelas menempatkan Tuhan di atas karier dan masa depan keluarga saudara, tetapi kegairahan saudara akan mudah terlihat, apakah pada Tuhan, atau karierkah atau uang dan kemewahan hidup. Saudara memang harus bekerja dengan baik dan rajin demi keluarga dan masa depan keluarga dan anak-anak, tetapi Tuhan dan pelayanan tidak dapat diabaikan. Justru saya yakin sekali bahwa kepuasan dan kebahagiaan hidup pernikahan dan keluarga, ada di dalam diri orang-orang yang setia hidup di dalam panggilan pelayanan. Keluarga yang suami-istri dan anak-anak melayani Tuhan, bertumbuh dalam kasih dan hidup bahagia.

Untuk itulah saya ingin mengajak, saudaraku para istri, jadilah penolong yang sepadan, jadilah pendoa yang baik, ibu yang baik, menguatkan dan mendorong suami untuk masuk dalam panggilan pelayanan. Demikian juga saudara para bapak, biarlah saudara menjadi pemimpin keluarga yang terhormat dan memiliki visi, mengajak dan mendukung istri serta anak-anak melayani Tuhan. Mengapa saya terbeban membahas hal ini, karena ada banyak keluarga yang tidak masuk di dalam panggilan pelayanan dan tidak bertumbuh akhirnya tidak memenuhi fungsinya masing-masing. Seringkali ibu-ibu yang anaknya sudah agak besar baru melayani Tuhan aktif juga di gereja tetapi suaminya tidak ikut. Saudara bisa melihat kepada keluarga pendeta atau gembala saudara, dan belajar bagaimana mereka dengan kesulitan yang sama,  mulai dari menikah, punya anak kecil, kadang juga mengalami kekurangan, merawat anak, tetapi tetap setia, bukan karena itu adalah profesi mereka semata-mata, melainkan karena mereka mau hidup taat di dalam panggilan Tuhan. Mari dukung istri, suami saudara untuk hidup dalam panggilan. Saudara dapat melayani dengan berbagai cara agar menjadi berarti, dengan waktu yang mungkin terbatas, dan kemampuan saudara, apa saja, lakukan yang menurut saudara adalah melayani Tuhan, menolong teman yang bermasalah, memberitakan kabar baik, berdoa, menulis, menjadi anggota tim kunjungan atau pemerhati di gereja dan banyak hal. Yang penting kasih Tuhan dinyatakan. Roma 12:11 berkata, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”

Akhirnya saya berharap mulai hari ini, saudara disadarkan, jika saudara telah begitu lama tidak melayani Tuhan, tidak terlibat di dalam pemberitaan Injil dan kemajuan kerajaan Allah, kiranya perjumpaan ini memberikan suatu dorongan yang kuat untuk saudara bangkit kembali dari keterpurukan atau keadaan yang suam dan menjadi terang bagi dunia, melalui doa dan pelayanan saudara, ketika saudara saling mendukung dan mendorong pasangan saudara maka ada banyak jiwa-jiwa, yaitu keturunan ilahi akan lahir melalui kehidupan saudara. Tuhan memberkati. Mari kita berdoa.

Bapa di surga, terima kasih karena Engkau telah memberkati saudaraku ini di dalam pernikahannya, Engkaulah Tuhan yang selama ini membimbing dan mengajar bahkan memelihara kehidupan keluarganya. Jika saat ini saudaraku ini mau membaharui kehidupannya, Roh Kudus tolonglah agar saudaraku menjadi pasangan, penolong yang saling mendukung dan melayani Tuhan. Lihatlah kerinduan di hatinya untuk melayani-Mu. Berikan visi-Mu untuk saudaraku ini saling melengkapi sebagai pasangan yang menjadi berkat bagi kerajaan-Mu. Pulihkan hatinya. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Rabu, 28 Mei 2014

Membentuk Anak yang Mencintai Tuhan


Saudaraku yang dikasihi Tuhan, kiranya kerinduan saudara akan firman Tuhan semakin bertambah. Berbahagialah jika saudara lapar dan haus akan kebenaran, karena saudara akan dipuaskan. Puji Tuhan untuk firman-Nya yang tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Kini kita akan belajar mengenai bagaimana membentuk anak-anak yang mencintai Tuhan.

Kita akan membaca firman Allah dari kitab Ulangan. Ulangan 32:46 berkata, "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.

Kemudian, Ulangan 6:1-8. "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, 2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. 3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! 5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

Bangsa Israel diperintahkan Tuhan untuk mendidik anak-anak mereka di dalam seluruh hukum Tuhan. Mereka diperintahkan untuk mengajarkan anak-anak mereka agar mengerti akan hukum Taurat dan takut akan Tuhan. Semua pengalaman yang mereka alami sejak bangsa itu ada, sampai mereka dipimpin Tuhan keluar dari mesir hingga tiba di tanah yang Tuhan janjikan, semua penyertaan Tuhan, segala mujizat yang mereka alami, dan segala kedahsyatan Tuhan harus diceritakan turun-temurun agar seluruh keturunan mereka mengenal siapa Tuhan Allah yang mereka sembah. Bagaimana mereka harus hormat dan taat, bagaimana kekuatan kuasa dan kasih serta keadilan Allah dan bagaimana akibat yang harus mereka tanggung apabila memberontak terhadap Tuhan. Tuhan katakan, “Ajarkanlah berulang-ulang.” Memang saudara, jika kita mengajarkan kebenaran harus berulang-ulang, jangan bosan memberi nasihat dan firman Tuhan. Jangan bosan mengajar dan memberi contoh kepada anak-anak kita. Mengapa perlu berulang-ulang, supaya anak-anak kita terus mengingat dengan kuat, nilai-nilai yang kita ajarkan. Untuk itu saudara sebagai orangtua harus terlebih dulu menjadi pelaku kebenaran, menghidupi kebenaran Tuhan, dan sungguh mengasihi Tuhan, barulah kemudian saudara dapat mendidik, mengajar anak-anak saudara dengan pengajaran dan teladan kehidupan. Jikalau saudara sebagai orangtua tidak mencintai Tuhan, bagaimana mungkin saudara mengajar apa yang saudara tidak miliki?

Saudara terkasih, justru sekarang ini saya banyak menyaksikan sebaliknya, anak-anak yang mengajarkan bapak ibunya untuk mengasihi Tuhan. Ini terbalik, anak sekolah minggu berusaha menyadarkan, mengajak ayahnya ke gereja. Anak-anak berdoa agar orangtua mereka bertobat. Marilah saudara para orangtua, saudara harus sadar bahwa dunia sudah mau lenyap, saudara masih mempunyai tugas untuk membawa bukan hanya diri saudara tetapi seluruh keluarga dan anak-anak saudara untuk masuk ke dalam kerajaan surga kelak. Mereka adalah tanggung jawab saudara, bukan hanya saudara memberi makan, dan menyekolahkan tetapi lebih dari itu orangtua sebenarnya memiliki tanggung jawab atas kerohanian mereka. Saudara harus menjadi gembala mereka, memimpin dan menuntun mereka kepada Yesus, mengajarkan, memberi teladan bagaimana hidup di dalam iman, bertumbuh dalam kasih kepada Tuhan dan sesama.

Saya masih sering mendengar orangtua yang mengajarkan anaknya untuk membalas kenakalan temannya, “Kenapa kamu diam saja? Pukul saja, balas.” Bayangkan nilai-nilai apa yang diajarkan, tidak ada firman Tuhan di sana. Bahkan kecenderungan orangtua membiarkan kesalahan anak, tidak ada ketegasan disiplin kasih di dalamnya. Kalau saudara tidak ingin anak-anak merokok, menonton video porno, saudara juga jangan melakukan itu, sebab dosa dan kebiasaan buruk dapat menular kepada anak saudara. Kalau saudara meminta maaf jika saudara melakukan kesalahan, mereka pun akan belajar meminta maaf. Teladan kehidupan merupakan pembelajaran yang paling mudah dicontoh anak-anak kita. Mereka akan belajar untuk jujur dan menghormati, karena melihat kejujuran dan bagaimana mereka dihargai sebagai pribadi.

Saya yakin jika kita mengajarkan nilai-nilai kerajaan Allah dengan disiplin dan kasih, maka mereka akan menjadi pribadi yang mengasihi Tuhan dan mengasihi saudara. Begitu banyak orangtua yang mengeluh bahwa anak-anak mereka memberontak, susah diatur dan tidak mau taat, tetapi orangtua tidak mau melihat pada diri mereka sendiri, bahwa semua itu tidak terjadi begitu saja, melainkan peran saudara sebagai orangtualah yang membentuk tingkah polah kepribadian mereka. Jika mereka memberontak terhadap saudara sebagai orangtua, seringkali hal itu disebabkan pola pengajaran yang timpang, saudara mencintai anak-anak tetapi salah menggunakan otoritas, cenderung terlalu memanjakan. Akibatnya mereka seringkali memanipulasi orangtua demi mencapai keinginan mereka yang belum tentu baik, dan itu terjadi berulangkali sampai akhirnya saudara menyadari bahwa anak-anaklah yang mengatur saudara dan berkuasa atas saudara. Begitu juga sebaliknya sikap orangtua yang otoriter tidak akan membentuk pribadi yang baik, karena anak-anak akan kurang melihat kasih dalam diri orangtua mereka. Ada orangtua yang mengajar dengan begitu lembut tanpa pernah sedikitpun memarahi, akhirnya anak itu menjadi tidak tahu artinya dimarahi, cenderung mencari perhatian dan nakal. Sebagai orangtua saudara dapat marah dengan benar jika diperlukan. Tidaklah bijak jika saudara melihat anak Anda perlu dimarahi atau didisiplin, tetapi Anda biarkan. Anak-anak seringkali belum tahu yang benar dan yang salah, kecuali ia sudah mulai remaja. Jika sejak usia balita saudara mengajar dengan pola yang tidak seimbang, maka mereka akan tumbuh tanpa mengenal otoritas kasih orangtua.

Saudaraku, menanamkan nilai kerajaan Allah harus dimulai sejak kecil. Ajarkan mereka sikap hormat dan taat akan firman Allah, mulai dari perkara kecil. Ketaatan dalam melakukan firman dan pertumbuhan rohani anak-anak saudara akan bergantung pada seberapa banyak firman Tuhan yang saudara tabur di hati mereka. Bagaimana mungkin mereka dapat bertumbuh dengan baik hanya melalui sekolah minggu? Saudara menyerahkan pengajaran firman kepada guru sekolah minggu, sedangkan setiap hari saudara sebagai orangtua hidup bersama dengan mereka. Di manapun, kapanpun, ajarkanlah firman, berulang-ulang, bagaimana mereka seharusnya menjadi seorang anak Tuhan, sikap dan pribadi Yesus harus terlihat.

Kadang saya mengajak anak saya mengunjungi seseorang untuk memberitakan Injil. Saya ajak mereka rutin mendoakan saudara kami yang belum percaya kepada Yesus. Sehari-hari penerapan firman haruslah nyata, sehingga mereka belajar tentang belas kasihan akan jiwa-jiwa yang terhilang, belajar mengasihi satu dengan yang lain dan nilai kehidupan praktis sesuai kehendak Allah. Kalau mereka melihat burung di udara, apa yang dapat mereka pelajari? Apa kata firman Tuhan mengenai kekuatiran? Apa kata firman Tuhan mengenai kejujuran? Apa kata firman Tuhan mengenai kekudusan, mengenai cinta, mengenai uang dan sebagainya. Mereka, anak-anak kita adalah ibarat kertas putih yang masih bersih, tergantung bagaimana kita sebagai orangtua melukis dan mengisinya, maka demikian mereka akan jadi. Jika saudara mendidik mereka untuk sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, maka mereka akan tahu bagaimana menjalani hidup ini dengan takut akan Tuhan dan mengandalkan Dia, dan mereka akan berhasil. Saudara tidak usah khawatir akan moralitas mereka, bagaimana mereka bergaul. Kalau saudara dengar anak remaja orang lain hamil di luar nikah, hidup dalam pergaulan bebas, sekolah atau kuliah tidak benar, saudara tidak perlu khawatir dengan anak saudara, asalkan saudara menggembalakan mereka dengan baik, semua itu tidak akan terjadi. Jadi, ajarkanlah mereka untuk mengasihi Tuhan, berulangkali ajarkanlah hal itu.

Saudara, kita bisa melihat bagaimana Ishak menjadi pribadi yang diberkati dan penuh iman, karena Abraham sebagai orangtuanya mengajarkan kehidupan iman kepadanya. Begitu seterusnya sampai semua anak-anak Israel memegang kebenaran karena iman. Mari kita tanamkan seluruh firman Allah dengan kasih kepada anak-anak kita, maka suatu hari kita akan menuai pribadi yang indah bagi kerajaan Allah, seperti bintang-bintang di langit keturunan orang benar itu.

Saya akan mengakhiri renungan ini di dalam doa buat saudara dan anak-anak saudara.

Bapa di surga, terpujilah nama-Mu, terimakasih buat semua anak-anak yang Engkau beri. Berkatilah saudaraku ini sebagai orangtua, agar ia menjadi orangtua yang menggembalakan anak-anaknya dengan kasih dan kekuatan firman-Mu, Engkau beri kemampuan dan hikmat serta kebijaksanaan. Tolonglah ia untuk menanamkan pondasi iman yang kuat bagi anaknya. Berkatilah segala usahanya untuk dapat memberi yang terbaik. Berkati anak-anak mereka dengan kasih-Mu, Berilah roh takut akan Tuhan dan roh pengenalan akan Engkau, serta lindungi dan jauhkan mereka dari yang jahat. Tuntunlah mereka agar bertumbuh menjadi terang bagi dunia, biarlah tangan-Mu senantiasa membimbing anak-anaknya. Terima kasih Tuhan, kami bersyukur di dalam nama Yesus. Amin.

Saudaraku terkasih, berbahagialah jika kepada saudara dipercayakan anak-anak oleh Tuhan. Beberapa orang begitu inginnya memiliki anak sampai menghabiskan banyak uang untuk mendapat anak lewat bayi tabung. Dan betapa mereka akan berusaha dengan sebaik-baiknya membesarkan anak yang sangat mereka nantikan, kadang membutuhkan waktu yang panjang sampai belasan tahun. Biarlah saudara yang telah diberikan kemudahan oleh Tuhan untuk memiliki anak, merawat dengan baik dan sesuai kehendak Allah, anak saudara yang juga adalah milik kesayangan Tuhan. Sampai jumpa


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Kumpulkanlah Harta di Surga


Saudara terkasih, salam hangat dalam kasih Tuhan. Mungkin ada begitu banyak masalah dalam kehidupan saudara, tetapi selalu ada harapan untuk hari esok, Amin. Saya bersyukur kepada Tuhan untuk setiap saudara yang diberkati melalui program ini. Ada banyak doa yang harus kami naikkan dan ada banyak pertolongan Tuhan yang ajaib melalui kesaksian yang kami terima. Kiranya saudara termasuk orang yang mendapatkan berkat tersebut. Semua pesan singkat yang saya bagikan merupakan suatu kerinduan Tuhan yang di dalamnya saya menawarkan suatu kehidupan yang berbahagia, jika saudara sungguh-sungguh menghidupi firman Tuhan yang saya sampaikan. Saya berharap dan berdoa, bahwa saudara pun menjadi berkat bagi kerajaan surga, dan terus melayani bersama saya sampai maranatha, Tuhan Yesus datang kembali.

Saudaraku, hari ini saya mengajak saudara yang sudah mendapat kepastian akan keselamatan untuk mengumpulkan harta di surga. Sekali lagi saya ingin menegaskan bahwa kepastian akan keselamatan hanya dapat saudara miliki di dalam nama Yesus.

Di dalam Matius 6:20, Tuhan Yesus berkata, “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”

Tidak salah saudara bekerja mencari uang untuk kebutuhan saudara dan keluarga, agar kehidupan menjadi lebih baik dan semua anggota keluarga mendapat yang terbaik. Namun setelah semua tercukupi bahkan berlimpah, apakah yang saudara lakukan dengan harta kekayaan saudara? Orang menyimpan uang di bank sampai milyaran rupiah, ternyata bank-nya bermasalah dan uang susah dikembalikan. Banyak orang kaya terkena kasus penipuan, perampokan atau pemerasan. Dunia ini memang tidak pernah aman. Seringkali orang mengumpulkan harta benda, uang yang banyak, tetapi kemudian meninggal dan pada saat meninggal tentu saja tak satupun dari harta itu yang dapat ia bawa.

Tuhan Yesus, pemilik langit dan bumi dengan segala kekayaannya, mengajarkan kita tentang bagaimana kita harus menyimpan harta. Seluruh harta di dunia hanyalah untuk dipakai di dunia. Harta yang dapat disimpan di surga adalah harta yang kekal yaitu segala pekerjaan baik yang kita lakukan di dunia. Jika harta kita berlimpah baiklah kita berhikmat menggunakannya, jangan kikir, sebab orang kikir termasuk tidak mendapat tempat di surga. Amsal 11:24 berkata, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” Orang yang kikir, selalu berpikir, Ini hartaku, aku mengumpulkan untuk diriku dan aku takut kekurangan hartaku. Kalaupun ia memberi maka yang diberi adalah barang yang sudah tidak pantas diberikan. Dan hatinya begitu berat untuk memberi. Tuhan harus memberi peringatan kepada orang kaya agar hatinya jangan melekat pada kekayaannya, karena sesungguhnya kekayaan sama sekali tidak dapat diandalkan. Uang dapat mebebaskan orang dari pengadilan di bumi, dari penjara, tetapi uang tidak dapat membeli surga. Jika kekayaan yang saudara punya adalah dari berkat Tuhan, maka saudara harus menjaga hati untuk tidak mengandalkan kekayaan saudara. Seringkali kekayaan dapat hilang dalam semalam, karena semua yang di dunia tidak ada yang kekal. Seringkali Tuhan mengijinkan orang kaya mengalami kebangkrutan, penipuan, hartanya habis dirampok atau ditipu, atau mengalami musibah kebakaran, demi menyelamatkan jiwanya, supaya hatinya kembali kepada Tuhan dan mengalami kehidupan yang benar.

Matius 6:21 berkata, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Dan Mazmur 62:11 berkata, “Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.”

Mengumpulkan harta di surga adalah bagian kita, baik orang kaya maupun yang belum kaya secara materi. Tuhan mengajarkan kita bagaimana caranya, yaitu dengan melakukan kehendak-Nya. Di dalam doa, saya pernah diperlihatkan rumah yang Tuhan sediakan di surga. Waktu itu saya sedang berdoa buat seseorang yang baru saja diselamatkan. Tuhan katakan bahwa untuk setiap jiwa yang saya bawa, Tuhan taruh permata di dinding rumah saya di surga. Menolong jiwa-jiwa yang terhilang kepada Yesus adalah menyimpan harta di surga, melakukan kehendak Allah, menjadi pelayan Tuhan yang setia, mengambil bagian di dalam melayani Tuhan dalam segala bidang, seluruh doa-doa saudara dan setiap persembahan baik pikiran, tenaga dan uang saudara untuk misi kerajaan surga, adalah menabung harta di surga. Saudara dapat berdoa setiap saat untuk para misionaris di pedalaman, hamba-hamba Tuhan dan misi penginjilan di seluruh dunia, supaya jiwa-jiwa masuk ke dalam kerajaan surga. Saudara dapat melakukan apapun yang baik buat teman, tetangga dan orang lain yang membutuhkan pertolongan dan penghiburan. Puji Tuhan untuk semua cara yang begitu mudah dan sederhana ini, tidak ada yang sulit bukan? Begitu mudah, dan terjamin. Pertanyaan saya, sudah berapa banyak harta yang saudara simpan di surga?

Suatu kali seorang hamba Tuhan diundang ke rumah seorang konglomerat, pemilik pertambangan minyak. Orang kaya ini memperlihatkan seluruh istananya yang mewah dan megah, kemudian ia juga menunjukkan semua tambangnya dan berkata, semua ini saya peroleh karena Tuhan memberkati saya, Tuhan begitu baik pada saya, ini saya punya, itu saya punya, kata orang kaya tersebut sambil menunjuk ke segala arah. Hamba Tuhan itu tersenyum dan berkata sambil menunjuk ke atas, “Bagaimana dengan yang di atas sana, saudara sudah punya apa?” Barulah ia sadar betapa sedikitnya ia menabung di surga. Orang kaya ini ternyata begitu miskin dibandingkan dengan bunda Theresa yang begitu kaya di surga, sekalipun sewaktu di dunia ia hidup dalam kesederhanaan, demi orang-orang India datang kepada Tuhan.
Siapakah orang yang berbahagia di surga? Saudara dapat menjadi orang yang diberkati dengan memberkati surga melalui semua yang saudara lakukan di dunia, dan harta saudara menjadi begitu berlimpah di surga. Tidak seorangpun dapat mengambil bagian dan tabungan saudara, karena masing-masing orang menabung untuk dirinya sendiri, tidak ada warisan yang dibagi di sana. Jadi marilah kita giat memberi, memberi seluruh hati dan hidup kita bagi Tuhan. Kita akhiri renungan ini di dalam doa.

Bapa yang baik, yang kami puji di dalam Tuhan Yesus, terpujilah kasih-Mu, karena firman-Mu memberikan terang dan jalan serta peringatan bagi kehidupan kami. Saat ini kami serahkan hati kami untuk lebih mengasihi-Mu. Terima kasih untuk surga yang Tuhan berikan. Mulai hari ini kami ingin mengumpulkan harta kami, di surga. Kami serahkan semua milik dan hidup kami bagi kerajaan-Mu. Terimalah seluruh persembahan kami. Terima kasih Bapa yang baik. Di dalam nama Anak-Mu Yesus kami berdoa. Amin.

Selamat mengumpulkan harta di surga, dan menikmati kehidupan yang berbahagia di dunia. Tuhan memberkati. Sampai jumpa


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Korban Rayuan


Selamat berjumpa kembali, dan terimalah salam saya di dalam Tuhan Yesus. Saudaraku, Tuhan Yesus sungguh Tuhan yang peduli akan kehidupan saudara. Hari-hari ini semakin jahat dan kita harus selalu berjaga, karena Iblis dengan berbagai cara berusaha untuk menjatuhkan dan menghancurkan kehidupan anak-anak muda. Saudara sebagai generasi muda merupakan aset yang berpotensi luar biasa di tangan Allah, namun saudara harus menyerahkan diri saudara kepada Tuhan sepenuhnya. Saya sangat prihatin karena mendapati begitu banyak anak muda, remaja termakan rayuan, sehingga menjadi korban kejahatan.

Ayub 20:12, “Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya.”

Suatu pagi, seorang remaja putri datang sambil menangis ke rumah saya. Ia menceritakan bagaimana ia telah menjadi korban seseorang. Bukan cuma HP-nya hilang, tetapi juga kegadisannya. Namun semuanya tidak terjadi begitu saja, tetapi diawali dengan kepribadian yang rapuh, mengejar cinta laki-laki, seperti kebanyakan orang yang hidup di luar Tuhan. Mulanya ia mendapat sms tak dikenal dari seorang laki-laki, dan mudah ditebak bahwa laki-laki tersebut adalah seorang penipu jahat yang sering memperdaya wanita untuk dipermainkan. Setelah saling balas sms, gadis remaja ini termakan bujuk rayunya, maka mereka sepakat untuk bertemu. Dan yang mengejutkan, baru pada pertemuan yang pertama laki-laki jahat itu sudah langsung mengajaknya ke hotel. Saudara bayangkan jika hal itu terjadi pada anak saudara.

Saya seringkali memberi peringatan pada anak-anak remaja, pelajar dan mahasiswa, agar mereka berhati-hati di dalam bergaul, mengenal orang, apalagi jika hanya mengenal lewat sms, chatting, friendster atau facebook. Karena bukan hanya satu atau dua korban, tetapi sudah ada banyak wanita muda yang hancur akibat rayuan laki-laki jahat yang senang mengumbar nafsu. Jika saat ini ada di antara saudara yang termasuk pria tak bermartabat yang saya maksud, saudara dengar baik-baik, bahwa apa yang saudara perbuat, semua kejahatan saudara akan berbalik pada saudara sendiri. Karena tidak ada kejahatan yang tidak mendapat balasan, sebab Tuhan sangat membenci perbuatan saudara. Bertobatlah dan tinggalkan tabiat dosa yang menghancurkan hidup orang lain, saudara lahir dari rahim seorang wanita, yaitu ibu saudara. Saudara harus menyadari bahwa perbuatan saudara akan membawa saudara ke neraka jika saudara tidak bertobat.

Kesempatan ini, saudaraku, apakah saudara pria atau wanita, jangan pernah termakan rayuan. Jika saudara mengenal orang, kenali lebih dalam pribadinya, apakah perkataannya tulus atau tidak, dan apakah saudara merasa nyaman atau tidak berhubungan dengan dia. Orang yang hatinya jahaat dan cabul, maka perkataan dan tindakannya juga akan cabul, yang ada di keoalanya melulu soal seks, karena ia sudah diperbudak setan untuk hawa nafsu cabulnya. Kadangkala, wanita yang sudah dewasa juga begitu mudah dibodohi bahkan mau saja dimanfaatkan. Saya pernah mendapati seorang wanita sudah cukup dewasa, dia seperti hidup di dalam penindasan dengan pacarnya, ia bekerja dan diperbudak pacarnya, yang temperamennya kasar, juga tidak punya pekerjaan. Wanita ini begitu tidak berdaya, padahal itu baru pacaran. Saya katakan, tinggalkan dia, tetapi dia tetap melanjutkan hubungannya, padahal ia sering dipukul dan disiksa. Saya sangat heran, mengapa wanita ini begitu bodoh dan lemah. Saya pernah berusaha menerima mereka, namun pacarnya itu justru mengancam akan membunuh saya.

Amsal 22:24, “Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah.”

Saudara kekasih, jika usia saudara sudah melewati masa menikah dan saudara belum juga mendapat teman hidup, Tuhan tahu yang terbaik bagi saudara. Jangan pernah termakan rayuan dari orang yang bermulut manis namun tidak bertanggung jawab. Jika saudara bergaul, saudara berkenalan singkat, termasuk lewat sms atau facebook, saudara harus selalu meneliti lebih jauh, apalagi jika teman saudara itu begitu memaksa untuk bertemu. Mintalah selalu konfirmasi dari Tuhan, apakah orang ini baik atau jahat.

Mazmur 12:3, “Mereka berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang.”

Orang yang baik dapat saudara teliti dari sikap dan perkataannya, yang sekalipun itu dituangkan lewat sms, chatting atau facebook, semua akan kelihatan bagaimana kepribadiannya, apakah dia orang baik atau jahat, cabulkah atau penipu. Orang yang suka merayu, banyak bicaranya dan mulutnya manis-manis tetapi mengandung tipu daya, jangan pernah meladeni orang seperti itu. Seringkali kita mendengar bahkan beberapa wanita menjadi korban rayuan dari pria yang sama, pria seperti itu memiliki penyakit kejiwaan yang serius, ia pasti memiliki trauma, atau pengalaman pahit yang kemudian membuat ia membalaskan amarahnya melalui kepuasan seks semata-mata dan menjadikan orang lain korban dari kemarahannya itu, atau orang ini tidak pernah mendapatkan cinta sejati dan selalu haus akan kasih sayang.

Jika sekarang saudara sudah terlanjur terperangkap, saudara harus cepat keluar dari kehidupannya, jangan lagi berhubungan dengan orang yang jahat namun bermulut manis. Saudara harus membangun dasar yang kuat di dalam kerohanian, dan mintalah pendamping yang tepat buat saudara. Di hari yang tepat yang telah Tuhan tentukan, saudara akan menemukan orang yang tepat untuk dijadikan kekasih. Jika belum tiba waktunya jangan sembarang mencari teman atau kekasih, saudara bisa menderita seumur hidup. Bukankah saudara ingin berbahagia? Percayalah kepada Tuhan dan berserahlah. Dia sudah merancangkan hari yang baik, masa depan yang penuh harapan buat saudara. Saya akan berdoa buat saudara yang sedang, atau sudah menjadi korban pelecehan seksual, korban rayuan orang cabul atau pacar saudara yang tidak bertanggung jawab, Tuhan sanggup memulihkan hidupmu yang sudah hancur. Saudara harus sembuh dari luka hati dan trauma yang panjang, dan hanya Yesus yang dapat menyembuhkan hati saudara. Jangan khawatir tentang masa depanmu, karena Tuhan sudah ada di sana sebelum saudara melangkah. Mulailah kembali kehidupan yang berfokus pada pengejaran akan kasih kepada Tuhan dan bukan pada pengejaran akan cinta yang semu. Hari ini juga biarlah saudara membuang dan melupakan pengalaman pahit di dalam hidup saudara, dan Tuhan akan menggantikannya dengan pengalaman yang indah jika saudara hidup di jalan-Nya. Karena masa depan sungguh ada dan kehidupan bersama Tuhan adalah kehidupan yang terjamin. Mari kita berdoa.

Tuhan Yesus, Engkau menilik kami di sini yang berdoa. Aku berdoa untuk saudaraku yang memiliki masalah. Engkau mengetahui semua yang telah ia alami, bagaimana ia begitu terluka dan kecewa karena ia telah menjadi korban rayuan. Teguhkanlah hatinya ya Tuhan. Saat ini di dalam nama Yesus kami menghancurkan semua bentuk ikatan batin dan seks dengan pasangannya. Kami meminta kasih Allah mengalir atas hatinya yang telah hancur dan tertipu, Tuhan Engkau basuh dengan darah-Mu, dan sekarang Engkau sembuhkan luka di hatinya. Masa depanya Engkau yang pegang. Terima kasih Tuhan Yesus, di dalam nama-Mu kami berdoa. Amin.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Selasa, 27 Mei 2014

Cemas akan Masa Depan


Shalom buat saudara pendengar di mana saja, baik di seluruh tanah air maupun yang berada di luar negeri, saudara yang berada di Sumatera sampai Papua mungkin saudara mempunyai kerabat atau teman yang mempunyai masalah, berikan renungan ini kepada mereka. Renungan ini diterjemahkan juga ke dalam bahasa daerah, dan kami masih berusaha untuk membuatnya dalam bahasa-bahasa lain. Oleh karena keterbatasan tim penerjemah, baru ada beberapa bahasa daerah, antara lain Jawa, Toba, Karo, Sumba, Nias, jadi masih ada begitu banyak yang harus kami kerjakan supaya renungan ini dapat memberkati orang-orang di daerah. Jika saudara terpanggil untuk menjadi bagian dari tim penerjemah dan sekaligus pengisi suara, dengan senang hati kami akan menerima. Tuhan memberkati saudara.

Baiklah kita membaca Alkitab, Tuhan telah menciptakan dan merancangkan kehidupan yang baik buat saudara sekalian. Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Janji ini berlaku buat saudara dan saya, bahwa jauh sebelum kita dibentuk Tuhan di dalam kandungan ibu, sesungguhnya Dia telah merencanakan kehidupan yang baik, masa depan yang penuh dengan harapan. Firman Tuhan ini berbicara tentang masa depan di dunia ini dan juga di masa yang akan datang. Rancangan Allah, rencana Allah selalu baik buat siapapun, masalahnya adalah apakah kita meresponi dengan baik rencana tersebut. Mengapa yang seorang mengalami kehidupan yang penuh harapan, cerah bahagia, penuh dengan kebaikan, sementara yang lain tidak mempunyai semua itu, rasanya masa depan suram dan kelam, tidak ada jalan dan sinar terang. Saudara terkasih, Allah tidak pernah pilih kasih dan tidak adil, semua kehidupan yang kita alami terbentuk oleh pilihan dan akibat dari tindakan kita. Orang yang kaya raya akan dapat memberi warisan kekayaan kepada anak cucunya, otomatis masa depan anak-anaknya juga cenderung menjadi kaya, rumah, mobil, tanah dan usaha tinggal meneruskan. Namun orang yang miskin tidak dapat memberikan warisan harta benda, maka anak-anaknya juga cenderung hidup dalam kekurangan, tetapi tidak jarang juga dari kekurangannya itu, anak dari orang miskin kemudian berusaha dan berhasil di dalam kehidupannya, bahkan menjadi kaya dan generasinya diberkati. Semua itu tidak lepas dari campur tangan Tuhan dan manusia yang mau mengubah hidupnya terus kepada masa depan yang lebih baik.

Suatu jaminan buat saudara, adalah apabila saudara hidup di dalam Tuhan, maka seluruh janji Allah terhadap Yeremia berlaku atas hidup saudara dan keturunan saudara. Jika kita berbicara tentang masa depan, pastilah semua orang menginginkan kehidupan yang bahagia, berarti bukan hanya cukup di dalam keuangan, tetapi juga sehat dan sejahtera, makmur dan berarti. Jika saudara telah mendengar renungan saya mengenai kutuk keturunan atau leluhur, hal masa depan saudara dan anak-cucu juga berkaitan dengan hal ini. Kemiskinan, sakit-penyakit dan kelemahan juga dapat diwariskan dan menjadi kutuk akibat dosa yang dilakukan orangtua. Saudara dan anak-cucu saudara mengalami masalah kehidupan dan penderitaan yang sama. Untuk itulah selain pemutusan rantai kutuk keturunan, saudara juga harus hidup serius, sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan bekerja dengan tekun untuk meraih masa depan saudara.

Tentulah sebagai orangtua kita berusaha sebaik mungkin mengusahakan kehidupan yang terbaik untuk keluarga, saudara bekerja keras mencari uang, saudara menyekolahkan anak-anak setinggi mungkin, supaya mereka berhasil kelak dan melebihi orangtuanya dalam hal cita-cita, semua itu kita lakukan demi masa depan yang baik bagi anak cucu kita. Nah saudaraku, bagaimana dengan Bapa kita di surga? Dia adalah Bapa yang baik, lebih baik dari kita sebagai manusia karena Ia Allah, pemilik, pemelihara dan perancang masa depan bagi anak-anak-Nya, bahkan untuk kehidupan setelah kematian pun Ia telah menyediakan tempat yang luar biasa di surga. Betapa puji syukur, dan berbahagia saudara yang percaya kepada-Nya. Yesus telah diutus untuk memberikan hidup dan nyawa-Nya, disiksa, dibunuh dan disalibkan, mati agar kita mempunyai kehidupan yang baik, suatu masa depan yang penuh dengan harapan. Dan kalau Bapa kita saja rela memberikan Anak-Nya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus, apalagi untuk segala kebutuhan hidup, saudara lebih berharga daripada banyak burung pipit dan nilai seluruh dunia ini. Kita dapat tertawa tentang masa depan, sebab Yesus telah bangkit dan kubur-Nya kosong, Dia naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Bapa di surga, Dia telah menyediakan hari esok yang penuh harapan. Selalu ada harapan akan masa depan yang baik, sebab Yesus ada di sana untuk saudara yang percaya. Yang saudara perlukan adalah iman, tuntunan dan hikmat serta kekuatan yang lahir dari hubungan pribadi saudara dengan Tuhan untuk meraih semua masa depan yang telah disediakan, Haleluya.

Yesaya 55:9 berkata, “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” Bagian saudara adalah melangkah dengan iman, bekerja dan terus berusaha melakukan yang terbaik dan mengandalkan Tuhan, maka saudara akan menjadi orang yang mempunyai hari depan yang cerah, jalan hidup saudara akan semakin terang, dilihat orang, sebab Tuhan ada bersama saudara. Jika saudara telah berusaha, mungkin saudara anak muda yang begitu berambisi meraih sukses di karier saudara, jika itu untuk kemuliaan Tuhan dan saudara berbahagia, saya percaya bahwa Tuhan akan memberkati saudara sampai mencapai puncak sukses di pandangan Tuhan dan manusia. Saudara mungkin berkata, “Saya sudah lulus kuliah, tetapi masih menganggur,” carilah Tuhan dan teruslah berusaha, maka Tuhan akan memberi hikmat. Mungkin saudara justru diminta berwirausaha dan dapat memberi pekerjaan bagi orang lain, ada banyak kesaksian bagaimana seorang yang hampir putus asa Tuhan tolong dan justru lewat keterpurukannya ia berhasil dalam usahanya, karena Tuhan memberi hikmat dan jalan. Jadi mintalah kepada Tuhan, sebab Dia yang memiliki jalan terang buat saudara. Orang yang mengandalkan Tuhan pasti akan diberkati, meskipun dia berangkat dari tidak punya apa-apa. Ada seorang bapak yang sudah separuh baya, mengalami kebangkrutan karena ditipu dan bisnisnya ambruk. Tetapi karena bapak ini bersandar pada Tuhan, setahun kemudian Tuhan berikan jalan dan bisnisnya yaitu pengolahan sampah berhasil dan ia dapat mempekerjakan banyak orang. Bapak ini terus setia ke gereja sampai hari ini, karena ia tahu bahwa Tuhanlah penolongnya. Anak-anaknya bisa bersekolah tinggi dan diberkati Tuhan.

Setiap orang telah diberi jalan masing-masing, jika saudara merasa belum menemukan jalan atau cara untuk meraih masa depan yang sukses, saudara harus mencari sampai dapat dan jangan menyerah. Tuhan yang akan memberi modal dan hikmat, berapapun usia saudara, Tuhan mau saudara bangkit dari keputusasaan dan mengandalkan Dia. Mungkin ada hal-hal di mana Tuhan mau saudara diubahkan, dari pola hidup, cara berpikir atau apapun juga, Tuhan selalu memiliki rencana yang baik buat saudara. Dia yang lebih memikirkan hidup saudara, jadi berserahlah dan berusahalah kembali.

Amsal 4:18 berkata, “Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” Abraham bapa orang beriman diberkati dan berhasil justru di masa ia tua. Ia mendapat keturunan dan diberkati dan masa depannya telah menjadi berkat buat kita. Mari kita berdoa,

Tuhan Yesus pemilik hidup kami, terima kasih untuk kehidupan yang Tuhan beri, saat ini aku berdoa untuk saudaraku ini, Tuhan Engkau yang telah merancangkan masa depan yang baik buat kehidupannya, berilah kekuatan dan hikmat-Mu untuk saudaraku ini dapat berjalan mencapai cita-cita dan kerinduannya. Engkau memegang tangannya dan hari depannya tidak akan hilang. Berikanlah jalan dan cara-Mu, dengan jelas dan terang Tuhan tunjukkan agar ia berhasil dan ia boleh menjadi berkat besar bagi dunia. Gantikanlah kegagalannya dengan keberhasilan serta keberuntungan. Segala kekuatiran dan kecemasan dihalau dari hatinya di dalam nama Yesus. Tuhan jadikan imannya kuat dan teguh, dan berkatilah hidupnya. Terima kasih Tuhan Yesus, kami percaya pimpinan-Mu tidak pernah salah, dalam nama-Mu kami berdoa, Amin.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123

Berbuah di Masa Tua


Shalom, Saudaraku yang dikasihi Tuhan, senang sekali dapat berjumpa kembali dalam program ini. Saya berharap suadara sehat hari ini. Bersyukur pada Tuhan untuk usia yang Tuhan beri. Seberapapun umur kita di dunia, biarlah kehidupan yang Tuhan beri dapat menjadi berkat bagi Kerajaan Surga. Perjalanan hidup saudara mungkin sudah sangat panjang, saudara bapak, ibu sudah melewati masa penderitaan dan kesukaran. Ada banyak duka dan air mata, namun ada pula masa-masa bahagia. Begitulah kehidupan. Mazmur 71:5 “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.”

Para orangtua cenderung mengingat bagaimana kehidupannya pada waktu muda. Jika saya mengunjungi orang yang sudah tua, atau para orang tua di panti jompo, maka mereka akan begitu senang jika diajak bernostalgia tentang masa muda. Mereka akan bercerita dengan penuh gairah dan semangat dan riang tawa. Memang masa muda selalu indah untuk dikenang. Saudara mungkin mengenal Tuhan sejak masa muda bahkan saudara pernah melayani Tuhan. Suatu kali saya melayani persekutuan keluarga. Seorang bapak bersaksi tentang bagaimana Tuhan telah menjadi kepercayaannya sejak masa muda. Ia bercerita tentang bagaimana ia pernah masuk penjara sebagai tahanan politik dan dicap sebagai anggota PKI. Ia ditembak di tiga bagian di dada dan disiksa, namun Tuhan menyelamatkan nyawanya, puji Tuhan. Bapak ini juga bercerita bagaimana ia telah diubahkan Tuhan dan melayani sejak muda, Tuhan adalah segalanya bagi hidupnya, Juruselamatnya yang ajaib.

Mazmur 92:14-15, “Mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.”

Saudara terkasih terutama bapak dan ibu, saudara yang merasa usia saudara telah paruh baya dan melewati masa muda. Saudara sendiri yang mengetahui apakah saudara telah puas dan berbahagia dengan kehidupan saudara. Ada banyak orang yang sudah tua namun mereka merasa hidup mereka tetap hampa dan membosankan. Suatu hari saya menceritakan Injil dan mendoakan seorang bapak yang sudah tua. Ia menangis ketika saya ajak berdoa, dan baru pertama kali itulah ia merasakan kedamaian di hatinya. Tidak lama kemudian kakek ini meninggal dunia. Mungkin ia ingin membalas kasih Tuhan, tetapi ia tidak punya waktu lagi, sekalipun kakek ini diselamatkan tetapi ia tidak sempat melayani Tuhan di dunia.

Saudara terkasih, merupakan suatu kehormatan dan sukacita yang besar jika kita dapat dilayakkan untuk melayani Tuhan, melayani Raja di atas segala raja dan dipakai menjadi alat kasih-Nya. Itulah kebahagiaan yang tidak ada taranya. Jadi jika saudara mengenal Tuhan di usia muda, itu adalah suatu keistimewaan dan kesempatan yang luar biasa, sebab saudara dapat melakukan banyak hal untuk melayani Tuhan dan menjadi berarti bagi orang lain. Saudara punya waktu banyak. Jadi gunakanlah baik-baik dan nikmatilah kehidupan yang mengagumkan ini. Ada orang yang baru mengenal Tuhan Yesus di usia tua, dan ia merasa begitu singkat waktunya. Akhirnya ia merasa begitu berutang dan ia memberikan dirinya untuk dipakai Tuhan. Saya mempunyai banyak saudara seiman di Inggris yang begitu bergairah dan menyala-nyala bagi Tuhan, padahal usia mereka sudah di atas 60 tahun. Setiap hari mereka bekerja bagi Tuhan. Para orangtua ini biasa berkumpul dan berdoa bagi misi di seluruh dunia, dan mereka memotivasi banyak orang muda untuk melakukan pelayanan di berbagai belahan dunia, suatu kelompok yang luar biasa. Saya begitu diberkati dengan kehidupan mereka. Memang sebagian mereka adalah orang-orang yang sejak muda telah menyerahkan hidup melayani Tuhan. Sungguh menyenangkan kehidupan di dalam Tuhan.

Mazmur 71:18, “Juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.”

Nah saudara terkasih, tidak ada waktu terlambat. Mungkin saudara belum lama mengenal Tuhan, saudara dapat menjadi alat untuk melayani Tuhan. Dengan apa saudara dapat membalas kasih Tuhan yang telah menyelamatkan hidup saudara, selain dengan memuji dan melayani Dia? Ada banyak hal yang dapat saudara lakukan, dan itu akan menjadi berkat buat orang lain. Saudara dapat berkumpul dan mengunjungi orang, mendoakan yang sakit, menghibur yang susah, saudara dapat menjadi orangtua bagi tetangga saudara dan banyak hal lain dapat saudara lakukan. Saya kagum sekali melihat hamba-hamba Tuhan yang sudah tua namun tetap luar biasa mengasihi Tuhan. Pengalaman hidup mereka penuh dengan kesaksian tentang bagaimana Tuhan berkarya

Saya mengenal seorang perintis pelayanan di suku Dayak di pedalaman Kalimantan. Beliau adalah seorang yang gigih dan berhati hamba, begitu banyak gereja yang telah ia rintis, dan begitu banyak murid yang telah ia hasilkan sampai masa tuanya. Beliau adalah Pdt. Zakharia. Ada juga nama William Ho, saya begitu kagum membaca biografinya, bagaimana integritasnya sangat luar biasa dan menghasilkan misi Gereja Bethel Indonesia yang tersebar di mana-mana, dan telah membawa begitu banyak jiwa masuk ke dalam kerajaan Allah. Ada juga Pdt. Abimelekh, yang meskipun usianya sudah 63 tahun namun masih sering masuk ke pedalaman untuk menjangkau suku-suku yang terabaikan di pegunungan Irian Jaya. Ketika ia ditanya, “Mengapa Bapak masih saja pergi ke hutan pedalaman, Bapak sudah tua lagipula banyak biaya yang harus keluar.” Dia menjawab, “Suatu hari kelak siapa yang akan berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah? Semua suku harus datang menyembah Tuhan, jadi kita harus menjangkau mereka. Selama saya masih dapat berjalan, saya akan melayani Tuhan.”

Saudaraku, saya tidak dapat menyebutkan satu persatu karena begitu banyak contoh yang dapat kita teladani, tentang kehidupan yang terus berbuah sampai masa tua.

Akhirnya saudaraku, tetapkanlah hati saudara dengan sungguh-sungguh, adakah saudara ingin tetap dipakai sebagai alat kasih-Nya. Mari bekerjalah di ladang Tuhan. Saudara dapat bersaksi kepada orang lain dan mendoakan mereka, membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan. Masih ada begitu banyak orang yang menderita karena dosa, biarlah tangan, kaki, hati, mulut saudara dan seluruh hidup saudara dipakai menjadi alat Tuhan, maka saudara tidak akan pernah menyesal.

Baiklah saya akan menutup renungan ini dengan kisah pada waktu upacara penghormatan terakhir, suatu upacara pemakaman seorang hamba Tuhan yang setia sampai masa tua, bernama David Livingstone. Beliau adalah rasul Afrika, seorang yang luar biasa mengasihi Tuhannya. Ketika upacara pemakaman yang diadakan oleh pihak kerajaan Inggris, di dalam iring-iringan yang begitu panjang dan penuh khidmat itu, berdirilah seorang kakek tua. Ia menangis, dan ketika seorang wartawan bertanya mengapa ia menangis, kakek ini menjawab, bahwa ia sangat menyesal dan malu, karena pada waktu dan hari yang sama dalam sebuah kebaktian penginjilan, ia dan David Livingstone telah mendapat panggilan melayani. David menanggapi panggilan Tuhan itu dan setia sampai tua sedangkan ia tidak melakukan apa-apa, hanya hidup bagi diri sendiri.

Bagaimana dengan saudara, berapakah waktu dan umur yang sudah saudara berikan bagi Tuhan, atau berapa banyak waktu sia-sia yang saudara habiskan untuk kehidupan saudara semata-mata? Hari ini juga, setelah saudara mendengar renungan ini, mungkin ini adalah kesempatan saudara yang terakhir di mana Tuhan memanggil saudara sekali lagi. Biarlah saudara menanggapi panggilan Tuhan ini. Berikanlah hidup saudara, izinkanlah Tuhan memakai sisa hidup saudara sehingga berbuah lebat, sebelum hari Tuhan memanggilmu. Tuhan memberkati. Marilah kita berdoa.

Bapa di surga, pemilik hidup kami, terima kasih untuk kehidupan yang Tuhan beri, untuk semua anugerah dan pemeliharaan-Mu. Aku berdoa khusus untuk saudaraku, bapak-bapak dan ibu-ibu yang saat ini mendengar panggilan-Mu. Engkau penuh rahmat dan kasih, biarlah kasih-Mu mengalir ke dalam hati bapak dan ibu ini, jika ia telah memiliki Engkau, biarlah Tuhan meneguhkan hati dan panggilannya untuk melayani-Mu. Jika bapak dan ibu ini belum pernah menerima Engkau, masuklah ke dalam hatinya ya Tuhan, dan berkatilah hidupnya di masa tuanya dengan kebaikan, dan wahyukanlah diri-Mu lebih lagi. Biarlah ia boleh berbuah bagi Engkau. Kuatkan dan berilah penghiburan-Mu selalu, bahwa sampai selamanya Tuhan akan selalu bersama bapak dan ibu ini. Terima kasih Tuhan di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.


Ev. Rini Koesdyanto

***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123