Rumah Tanggamu di Ambang Perceraian?

Kita berjumpa lagi dalam program “Dia Jamah”, terimalah salam saya, senang sekali mendengar kesaksian-kesaksian yang saudara kirimkan melalui sms atau email, hal itu membuktikan bahwa Allah yang kita sembah, adalah Allah yang hidup dan Dia peduli akan hidup saudara, sementara saudara mendengar program ini, kuasa yang sama yaitu kuasa Roh Kudus akan menjamah hati saudara.

Jika hari ini saudara tengah mengalami masalah dalam rumah tanggamu, engkau merasa tidak ada kedamaian, pertengkaran atau perang dingin, semua itu dapat merampas cinta yang pernah saudara miliki bersama pasangan saudara. Saya ada dalam program ini untuk menjadi teman saudara di dalam doa, dan terlebih lagi Allah yang penuh kasih ada bersama kita untuk menolong kehidupan saudara.

Hari-hari ini, si jahat terus berupaya menghancurkan rumah tangga, dengan berbagai cara, sampai perceraian terjadi. Tetapi saya ingin menunjukkan apa yang Yesus katakan tentang perceraian. Di dalam Matius 19, Yesus berkata, “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa perceraian BUKANLAH kehendak-Nya, jadi kalau ada orang yang mengatakan perceraian adalah kehendak yang di atas, saya tidak mengerti yang di atas mana yang dimaksud, sebab Iblis pun disebut sebagai penguasa kerajaan angkasa, Efesus 2:2. Memang ada pernikahan yang terjadi atas kehendak manusia atau kedagingan, jika kemudian terjadi perceraian itu lain hal. Namun, jika saudara hidup di dalam Tuhan, maka seluruh perjalanan hidup saudara dipimpin oleh Tuhan. Sejak semula Allah merancangkan pernikahan sebagai lembaga untuk Ia menyatakan kasih-Nya. Rumah tangga saudara harus dibangun di atas dasar iman yang teguh, yaitu Yesus Kristus.

Tuhan berkata di dalam Matius 7, “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Perumpamaan tersebut merupakan gambaran betapa segala sesuatu, entah itu rumah, pernikahan, dan iman harus dibangun di atas pondasi yang kuat. Seringkali pada waktu berpacaran sepasang calon pengantin tampak memiliki cinta yang kuat, lebih kuat daripada lem yang terkuat sekalipun, tetapi banyak yang akhirnya bercerai sebagai musuh.

Saudaraku, pernikahan memang harus dilandasi cinta, namun tidak cukup hanya cinta, di atas segalanya tempatkanlah Tuhan Yesus yang akan memimpin seluruh perjalanan hidup pernikahan saudara. Jika Tuhan tidak ada dalam pernikahan saudara, ketika ada banyak rintangan, gelombang dan badai yang menerpa, maka pernikahan saudara dapat goncang. Saya tidak dapat membahas panjang lebar mengenai bagaimana saudara harus bertumbuh sebagai pasangan, seperti besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya. Tetapi firman Tuhan harus menjadi acuan dalam semua masalah, sebab semua jawaban ada di dalam firman-Nya.

Mari kita mendengar firman Tuhan dari Efesus 5, “Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” Sebenarnya jika kita benar-benar melakukan firman Tuhan tersebut, tidak akan ada masalah perceraian. Karena di atas semua masalah yang ada dalam pernikahan saudara, masalah utama adalah bahwa saudara telah kehilangan kasih Kristus. Alasan-alasan terjadinya perceraian yang saudara ajukan, entah itu perselingkuhan, keuangan, ketidakcocokan prinsip, karakter, dan lainnya, semua itu hanya merupakan akibat dari tidak adanya Yesus dalam pernikahan saudara.

Mungkin saudara berkata, sudah tidak ada harapan lagi untuk mempertahankan pernikahan ini. Jangan putus asa saudaraku. Mintalah Yesus untuk berkuasa atas rumah tanggamu. Izinkanlah Dia membentuk karaktermu, jangan mencari dan terus mengungkit kesalahan pasanganmu. Saudara harus saling mengampuni, ambillah waktu untuk berbicara dengan baik, dan berdolah bersama. Jika saudara merasa tidak mampu, mintalah seorang konselor pernikahan untuk membimbing saudara. Jangan sampai terlambat, saudaraku, sebab perceraian akan menyakitkan seluruh keluarga, khususnya anak-anak saudara, dan membawa dampak yang sangat buruk bagi kehidupan selanjutnya. Dan yang terpenting untuk saudara ingat, Allah membenci perceraian, jika pernikahan saudara dirancang oleh Allah maka saudara tidak berhak untuk mengajukan sidang perceraian.

Saudaraku, Tuhan Yesus sanggup memulihkan pernikahan saudara yang telah hancur berkeping-keping, asalkan saudara mau mengijinkan Tuhan untuk bekerja dan mengubahkan hidup saudara. Saya telah melihat dan mendengar bagaimana banyak rumah tangga dipulihkan dan dipersatukan kembali, sekalipun sudah bercerai bertahun-tahun. Saat ini sebelum perceraian terjadi saudara masih memiliki kesempatan untuk berlari kepada Yesus. Mintalah pertolongan dari-Nya, jika hari ini engkau merasa sudah letih, tidak tahu harus bagaimana lagi mempertahankan pernikahan saudara. Saya mengajak saudara untuk berdoa, jangan lagi membuat kesalahan. Terimalah teman hidupmu apa adanya, mulailah kehidupan yang baru. Jangan pernah berpikir, “Jika aku bercerai dan menikah lagi, mungkin aku akan bahagia.” Lihatlah anak-anak saudara. Bagaimana mereka bertumbuh dengan keluarga yang tidak utuh lagi?

Atau mungkin pernikahan saudara sudah tidak lagi hangat, bahkan saudara menjadi begitu dingin dan hambar terhadap pasangan saudara, atau sebaliknya. Tuhan mau memulihkan saudara. Izinkan kasih Kristus menghangatkan kembali hubungan saudara dengan pasanganmu, sehingga saudara dapat mengalami kembali masa bulan madu dan menjalani hidup yang bahagia. Bukankah firman Allah telah mengajarkan kepada kita apa itu kasih yang sejati? “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”

Saudara akan mengalami kebahagiaan dalam hidup pernikahan saudara jika firman Tuhan ini saudara lakukan bersama, percayalah. Saya melihat juga ada pasangan yang meskipun tidak bercerai namun hidup tidak bahagia, padahal pernikahan mereka sudah mencapai usia emas, berarti sudah kakek nenek, tetapi hari-hari mereka bertengkar terus, tidak ada kasih di dalamnya. Mengapa hal ini terjadi? Karena keduanya tidak mau berubah, sehingga Yesus tidak dapat mengubah keadaan rumah tangga mereka. Tuhan Yesus akan campur tangan hanya jika saudara mau membuka pintu bagiNya. Camkanlah ini baik-baik.

Baiklah saudaraku, saya akan mengakhiri renungan ini di dalam doa, kiranya saudara mau menerima firman Tuhan ini dengan hati yang lembut, sehingga Roh Kudus bekerja dengan leluasa untuk mengikat kembali pernikahan saudara dengan kasih Yesus yang sejati. Mari berdoa.

Tuhan Yesus, Engkaulah pemilik kasih yang sejati, aku berdoa, untuk saudaraku yang pernikahannya tengah di ambang perceraian. Satukanlah mereka kembali, Engkau sanggup mengubah hati suami istri, untuk kembali saling mengasihi dan membutuhkan, seperti pada awal mereka menikah. Tuhan ampunilah dosa dan segala cara-cara yang salah dalam mereka menjalani rumah tangga mereka, Angkatlah segala luka dan beban saudaraku, jamahlah hati saudaraku dan pasangannya, hadirlah di dalam kehidupan mereka. Terima kasih Tuhan Yesus, di dalam nama-Mu kami berdoa.

Saudara pendengar, percayalah dan lakukanlah hal-hal yang baik pada pasanganmu, jangan ada lagi prasangka buruk. Mari kita terus berdoa, sampai pernikahan saudara diselamatkan, saya sangat mendukung rencana saudara untuk dipulihkan, tetaplah semangat, Tuhan pasti menolongmu, sampai jumpa saudara Tuhan Yesus mengasihimu.



Ev. Rini Koesdyanto


***
Jika saudara memerlukan konseling lebih lanjut, silakan hubungi penulis di 0852 1557 0123